Ekonomi RI Gagal Tumbuh Gegara Covid-19, Fadli Zon Beri Sindiran Menohok

Selasa, 22 Juni 2021 | 10:09 WIB
Ekonomi RI Gagal Tumbuh Gegara Covid-19, Fadli Zon Beri Sindiran Menohok
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon memberikan sindiran menohok atas pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut ekonomi Indonesia gagal tumbuh gegara ledakan Covid-19.

Sindiran menohok itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.

Dalam cuitannya, ia mengunggah tautan salah satu pemberitaan media online yang mewartakan perekonomian Indonesia di kuartal II-2021 batal tumbuh 8 persen.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai pernyataan Sri Mulyani tersebut bak sebuah lelucon yang lucu.

Baca Juga: Dilema Sri Mulyani, Gairah Ekonomi Mulai Pulih Tapi Kasus Covid-19 Melejit

"Saking lucunya, pernyataan ini bisa meningkatkan imunitas," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Selasa (22/6/2021).

Fadli Zon beri sindiran menohok untuk Menkeu Sri Mulyani (Twitter)
Fadli Zon beri sindiran menohok untuk Menkeu Sri Mulyani (Twitter)

Seperti diketahui, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 8 persen.

Namun, seiring terus meroketnya kasus positif Covid-19 membuat pemerintah sedikit khawatir dengan target pertumbuhan ekonomi yang pasang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dengan terus bertambahnya kasus positif tersebut, kemungkinan besar akan ada penurunan target pertumbuhan ekonomi direntang atas.

"Kami sampaikan proyeksi kuartal II kita antara 7,1-8,3 persen seiring dengan kenaikan Covid-19 upper end-nya akan lebih rendah," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita secara virtual, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melejit, Target 8 Persen Ekonomi Kuartal II Bisa Tercapai?

Meski begitu, dirinya tetap optimistis bahwa laju perekonomian akan jauh lebih baik dibandingkan dengan kuartal kuartal sebelumnya, di mana pertumbuhannya berada dalam teritori negatif.

"Tapi kita tentu mengetahui kuartal II selain rebound, recovery juga karena tahun lalu kuartal II dalam sekali kontraksinya. Di satu sisi adalah rebound atau natural base effect yang terjadi dan ada geliat perekonomian," katanya.

Makanya kata dia yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemerintah kembali berusaha keras untuk menanggulangi pengendalian penularan covid-19.

"Kita harus lihat yang menopang pemulihan ini pengendalian covid-19, vaksinasi, dan protokol kesehatan yang dilakukan," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI