Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan pentingnya faktor kepemimpinan untuk mengatasi naiknya kasus Covid-19. Kata dia, sosok pemimpin sangat menentukan sejauh mana pandemi bisa dikendalikan.
Hal tersebut disampaikan Risma saat menjadi narasumber dalam kegiatan Kuliah Kerja Profesi I (KKP I) Lemdiklat Polri secara daring di Jakarta, Senin (21/6/2021).
"Karena kalau kita tidak mengerti (bagaimana langkah-langkah pengendalian dilakukan), maka benar-benar kota kita akan zona hitam," kata Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya ini kemudian menjelaskan, jika penanganan pandemi membutuhkan kerja sama semua pihak. Selain itu, tidak kalah penting juga merangkul semua tokoh, tidak hanya tokoh formal, tetapi juga tokoh informal seperti tokoh masyarakat, agama, budaya, adat, dan sebagainya.
Baca Juga: Mendadak Jadi Sales, Mensos Risma Lelang Dagangan Penyandang Disabilitas
“Bagaimana kemudian kita bekerja sama, kita tidak mungkin bisa sendiri. Kita gandeng tokoh masyarakat, kita gandeng tokoh agama untuk bersama-sama menjaga ini. Karena, ini tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah daerah atau kami saja," ujarnya.
Di satu sisi, Risma juga meminta kepada seluruh pihak untuk optimis bahwa pandemi bisa diatasi dengan kerja sama yang baik oleh semua pihak.
Dia mencontohkan, ketika berada di Surabaya ketika mengubah zona hitam menjadi zona kuning berkat kerja sama pihak terkait.
Dalam penjelasannya, Risma tidak lupa mengajak semua pihak untuk mematuhi kebijakan pemerintah dengan menerapkan disiplin 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Kemensos sendiri kini tengah melakukan kebinakan berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19. Seperti penyediaan sarana cuci tangan dengan sabun, aturan jaga jarak, hingga menerapkan kebijakan work from home (WFH).
Baca Juga: Mensos Risma Resmikan Sentra Kreasi Atensi Disabilitas di Cibinong