Suara.com - Personel Brimob kerap melakukan patroli di sekitar lokasi penembakan yang dilakukan oleh pengendara Toyota Fortuner di Jalan Prof. Joko Sutono, Melawai, Jakarta Selatan. Sebab, lokasi tersebut berdekatan dengan Kompleks Pati Polri.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pegawai di sekitar lokasi berinisial DN. Menurut DN personel Brimob kerap berpatroli setiap tiga jam sekali.
"Malam, pagi, siang dia (Brimob) kontrol atau patroli lah, ngambil video gitu setiap tiga jam sekali," ungkapnya saat ditemui Suara.com di lokasi, Senin (21/6/2021).
DN curiga pelaku penembakan ke udara itu bukanlah orang biasa atau awam. Pasalnya, kata dia, jika orang awam tak mungkin berani melakukan aksi koboi tersebut di dekat Komplek Pati Polri yang mendapat penjagaan ketat.
Baca Juga: Dorr..dorrr! Teror Penembakan Tewaskan 18 Orang di Meksiko
"Enggak ngerti maksudnya apa. Tapi kalau menurut pikiran saya sih orang awam enggak akan berani," katanya.
Temuan Selongsong Peluru
Peristiwa penembakan sebelumnya terjadi di samping Komplek Perwira Tinggi (Pati) Polri tepatnya di Jalan Prof. Joko Sutono, Melawai, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/6) malam.
Peristiwa itu terekam kamera CCTV hingga videonya viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @cetul.22.
Berdasarkan keterangannya, peristiwa penembakan ke udara itu dilakukan oleh orang tidak dikenal dengan mengemudikan mobil Toyota Fortuner sekitar pukul 22.38 WIB.
Baca Juga: Keluarga Wartawan Harap Kasus Penembakan Segera Terungkap
"Untuk korban jiwa maupun material tidak ada," kata Akbar kepada wartawan, Minggu (20/6).
Dari hasil penyelidikan sementara, kata Akbar, pihaknya menemukan dua selongsong di sekitar lokasi.
"Ditemukan di TKP dua selongsong pukul 05.00 WIB. Kemudian pukul 06.00 WIB kita melakukan olah TKP," kata dia.
Sita CCTV
Belakangan penyidik tengah memeriksa sejumlah saksi dan CCTV yang berada di sekitar lokasi. Total ada 10 CCTV di sekitar lokasi yang telah diamankan.
Akbar mengatakan, dari 10 CCTV hanya dua yang merekam peristiwa tersebut. Kekinian, kedua CCTV tersebut tengah diteliti untuk mengidentifikasi pelaku.
"Ada 10 CCTV yang diamankan, cuma yang ngerecord itu hanya dua. Itu yang kita ambil mau kita teliti," pungkasnya.