Suara.com - Otoritas Palestina (PA) menolak tawaran 1 juta dosis vaksin Covid-19 dari Israel karena tidak memenuhi standar. Keputusan ini diambil beberapa jam setelah kesepakatan diumumkan pada hari Jumat.
Menyadur ABC News Sabtu (19/06), Israel menawarkan vaksin Covid-19 Pfizer dengan syarat Palestina harus mengembalikan dengan jumlah yang sama pada akhir tahun ini.
Palestina mengatakan vaksin Covid-19 yang mulai dikirim Israel ke Tepi Barat yang diduduki itu nyaris kedaluwarsa sehingga tidak memenuhi standar mereka.
Ketika mengumumkan perjanjian itu, Israel mengatakan vaksin akan kedaluwarsa tapi tak menentukan tanggalnya.
Baca Juga: Israel Akan Kirim 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Palestina
Pejabat Palestina mendapat kecaman keras di media sosial setelah perjanjian itu diumumkan, dan banyak yang menuduh mereka menerima vaksin di bawah standar dan mengatakan itu mungkin tak efektif.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengatakan pejabat kesehatanmenyadari vaksin itu tidak memenuhi standar jadi kami memutuskan untuk mengembalikannya.
"Ini bukan kesepakatan dengan Israel, tetapi dengan perusahaan Pfizer," kata Alkaila sebelumnya pada hari Jumat, sebelum kesepakatan itu dibatalkan.
Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh memerintahkan pembatalan perjanjian dan pengembalian vaksin ke Israel, kata juru bicaranya Ibrahim Milhim.
Sebelumnya, pemerintah Israel yang baru berkata akan mentransfer vaksin Pfizer yang nyaris kedaluwarsa dan PA akan menggantinya dengan jumlah yang sama ketika menerima vaksin dari perusahaan farmasi di bulan September atau Oktober.
Baca Juga: Kritik Serangan Gaza, Pejabat Israel Sebut Indonesia , Malaysia, dan Brunei Tidak Jujur
“Kami akan terus mencari cara efektif untuk bekerja sama demi kepentingan rakyat di kawasan ini,” cuit Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid setelah kesepakatan diumumkan.