Isu Presiden 3 Periode, Refly Harun: Banyak Orang yang Lebih Hebat dari Jokowi

Senin, 21 Juni 2021 | 08:57 WIB
Isu Presiden 3 Periode, Refly Harun: Banyak Orang yang Lebih Hebat dari Jokowi
Prabowo berdamaian dengan Jokowi setelah Pilpres 2019. (@prabowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Refly Harun lalu mengungkap harapan untuk Pemilu 2024 mendatang. Dia mengatakan, Presiden Jokowi sudah cukup dua periode saja.

"Harapan kita adalah pada 2024 presiden Jokowi enough is enough, cukuplah," tegas Refly.

Bukan tanpa sebab, Refly Harun mengungkit pernyataan Presiden Jokowi bahwa masih banyak orang hebat lain selain dirinya. Menurutnya, ada orang hebat lain yang bisa diberikan kesempatan untuk menjabat.

"Berikan kesempatan ke orang lain. Banyak orang yang jauh lebih hebat dari Presiden Jokowi, sebagaimana yang dikatakan Presiden Jokowi sendiri kalau dia sudah jadul. Banyak orang muda yang lebih hebat. Tidak harus orang muda, bisa orang tua juga," terang Refly Harun.

Oleh sebab itu, ahli hukum tata negara itu berharap gerilya istana atau pendukung Jokowi 3 periode tidak diteruskan.

"Karena itu kita berharap mudah-mudahan gerilya istana tidak terus menerus, dan kelompok yang selama ini menikmati kekusaan tidak lantas terus menerus menggelayuti Presiden Jokowi," harapnya.

Berkenaan dengan itu, Refly Harun menyebut demokrasi di Indonesia harus dipelihara. Sebab, dia menilai demokrasi di era Jokowi mulai terganggu.

"Pada masa Presiden Jokowi demokrasi mulai teganggu, dengan sikap otoriter negara membungkam oposisi. Kita berharap Presiden Jokowi menyelesaikan masa jabatan 2024 dan terjadi masa peralihan kekuasaan secara damai lewat Pemilu," tukas Refly Harun.

"Bahkan calon presiden bisa 5,6,7 orang, bukan menyandarkan pada tokoh yang itu-itu saja. 2014 Jokowi dan Prabowo, 2019 Jokowi dan Prabowo, 2024 muncul wacara Jokowi dan Prabowo digabung," kata Refly Harun menandasi.

Baca Juga: Film Nussa Disebut Promosi Taliban, Febri Diansyah: Isu Murahan Ini Pernah Serang KPK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI