Soal Jabatan Presiden 3 Periode, PKS: Akan Banyak Buzzer Memuja Memuji

Senin, 21 Juni 2021 | 08:45 WIB
Soal Jabatan Presiden 3 Periode, PKS: Akan Banyak Buzzer Memuja Memuji
Politisi PKS Mardani Ali Sera. (Twitter/@MardaniAliSera)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tegas menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode. Wacana tersebut dinilai hanya akan membuat ruang publik menjadi tidak sehat.

"Salah satu alasan mengapa ide tiga periode mesti ditolak, ruang publik akan tidak sehat," kata Mardani dalam cuitannya di akun twitter pribadinya @MardaniAliSera seperti dikutip Suara.com, Senin (21/6/2021).

Selain itu, dengan adanya wacana masa jabatan presiden ditambah menjadi tiga periode hanya akan menghadirkan buzzer-buzzer yang terus mendorong agar wacana tersebut terealisasi.

"Akan banyak buzzer yang memuja memuji yang ingin dijadikan tiga periode dan menekan mereka yang kritis," ungkapnya.

Baca Juga: Muncul Isu Jokowi Bakal Berkuasa Sampai 2029, Relawan Beri Jawaban

Lebih lanjut, Mardani menegaskan, kalau wacana masa jabatan presiden 3 periode tersebut harus ditolak. "Untuk itu tolak tiga periode, cukup dua periode," tandasnya.

Presiden 3 Periode

Wacana presiden tiga periode tengah hangat diperbincangkan. Bahkan, baru-baru ini telah dibentuk Jokowi-Prabowo atau Jokpro 2024 yang menginginkan Jokowi bisa terpilih kembali ketiga kalinya menjadi presiden berdampingan dengan Prabowo Subianto.

Kontan banyak yang menuding gagasan Jokpro 2024 sudah melanggar aturan. Karena jelas-jelas berdasarkan undang-undang masa jabatan presiden hanya bisa terpilih kembali selama dua periode.

Terkait tudingan itu, penasihat Sekretariat Nasional Jokpro 2024, Muhammad Qodari mengatakan, adalah keliru jika menganggap gagasan masa jabatan presiden tiga periode sebagai bentuk kemunduran. Apalagi, disamakan dengan masa orde baru atau Orba.

Baca Juga: Survei SMRC: 52,9 Persen Masyarakat Tak Setuju Jokowi Presiden 3 Periode

"Menurut saya menyamakan gagasan tiga periode dengan zaman orde baru itu nggak nyambung itu. Nggak apple to apple, dia salah sasaran," kata Qodari kepada Suara.com, Minggu (20/6/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI