Kim Jong Un Kurusan, Diet atau Sakit?

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 21 Juni 2021 | 05:23 WIB
Kim Jong Un Kurusan, Diet atau Sakit?
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. [KCNA via KNS/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Foto-foto terbaru Kim Jong Un yang lebih kurus memberikan rumor baru-baru ini tentang kesehatan penguasa Korea Utara itu.

Para pengamat bertanya-tanya apa yang menyebabkan perubahan mendadak itu.

Gambar baru dari pemimpin yang terkenal tertutup dan gemuk, dipublikasikan beberapa waktu lalu, tampaknya mengonfirmasi bahwa dia telah kehilangan banyak berat badan.

Kim yang berusia 37 tahun memiliki wajah yang terlihat lebih kurus dan tali jam tangan mewahnya lebih ketat.

Baca Juga: Kim Jong Un Sebut Korut Siap Berdialog dan Konfrontasi dengan Amerika

Dilansir laman New York Post, Senin (21/6/2021), beberapa pengamat memperkirakan bahwa ia mungkin telah kehilangan hingga 44 pon.

Kim, yang tingginya 5 kaki 8, sebelumnya memiliki berat 308 pon.

Perbandingan tangan KIm Jong Un. [NKNews]
Perbandingan tangan KIm Jong Un. [NKNews]

Foto-foto pemimpin Korea Utara, yang diambil pada pertemuan Partai Buruh pada Selasa (15/6/2021) di Pyongyang, muncul setelah media pemerintah merilis foto-foto Kim yang lebih kurus, pertama kali dia terlihat di depan umum selama sebulan.

Desas-desus dengan cepat mulai beredar tentang penurunan berat badan yang drastis.

Beberapa pengamat berspekulasi itu bisa menjadi tanda kesehatan yang memburuk.

Baca Juga: Disebut Sama Ganasnya dengan Kanker, Kim Jong Un Bakal Perangi K-Pop

Kim, yang dikenal sebagai peminum berat dan perokok, berasal dari keluarga dengan riwayat masalah jantung. Ayah dan kakeknya meninggal karena masalah jantung.

Ada juga spekulasi bahwa ia menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.

Namun, seorang analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional Seoul mengatakan, penurunan berat badan sebenarnya bisa menjadi upaya untuk meningkatkan kesehatannya.

“Jika dia mengalami masalah kesehatan, dia tidak akan keluar di depan umum untuk mengadakan rapat pleno Komite Sentral Partai Buruh,” kata Hong Min kepada Associated Press.

Pertemuan itu merupakan konferensi politik besar yang diperkirakan akan berlangsung dua hingga tiga hari.

Di sisi lain, Seo Yu-Seok dari Institut Studi Korea Utara yang berbasis di Seoul mengatakan, posisi sekretaris pertama di Partai Buruh yang baru-baru ini dibuat bisa menjadi tanda kesehatan Kim yang sedang sakit.

Seo mengatakan, Kim mungkin telah memberikan restunya untuk menciptakan jabatan itu, atas desakan para pejabat tinggi, tetapi dia belum menunjuk siapa pun untuk itu karena takut itu dapat melonggarkan cengkeramannya pada kekuasaan.

“Jika Kim menghadapi masalah kesehatan yang nyata dan dalam kondisi di mana dia tidak bisa mengungkapkan pendapatnya, meskipun dia tidak mati, siapa yang akan membuat keputusan untuk menunjuk sekretaris pertama?” kata Seo

April lalu, Kim melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya, pendiri negara, Kim Il Sung, dan ketidakhadirannya memunculkan sejumlah teori tentang kesehatannya, termasuk bahwa ia meninggal saat menjalani operasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI