Suara.com - Munculnya varian Covid-19 serta semakin meningkatnya kasus tersebut di Indonesia membuat Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) yang telah dilakukan untuk ditunda atau dijadwalkan ulang.
Pernyataan tersebut disampaikannya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Minggu (20/6/2021).
"Kita berada dalam pilihan yang sulit, sebaiknya mendahulukan kesehatan daripada yang lain. Sebaiknya pembelajaran tatap muka ditunda sampai waktu yang memungkinkan untuk dibuka kembali," kata Jazilul yang biasa disapa Gus Jazil.
Dia menilai, anak-anak Indonesia perlu dilindungi dari Pandemi Covid-19 karena mereka merupakan generasi muda penerus bangsa. Pun dia mengungkapkan keprihatinannya dengan munculnya varian baru Covid-19 dan terbukti semakin tingginya angka penularan membuat kondisi mengancam dari proses pembelajaran tatap muka yang tengah berlangsung.
Baca Juga: Uji Coba PTM Disetop karena Lonjakan Covid, Ada 143 Sekolah di Jakarta yang Sempat Dibuka
"Dalam menghadapi pandemi, apalagi dengan ditemukannya varian baru yang lebih berbahaya, kita tidak boleh pesimis, pasrah, apalagi putus asa," ujarnya.
Disampaikannya, saat Bangsa Indonesia mulai membuka kembali sekolah tatap muka, muncul varian baru Covid-19 yang memiliki daya penularan yang lebih cepat.
Akibat varian baru tersebut, katanya, menimbulkan lonjakan penularan, seperti di Bangkalan (Jawa Timur); Kudus (Jawa Tengah) dan Jakarta, merupakan tempat di mana varian baru itu ditemukan.
Padahal, menurut dia, dengan digelarnya pembelajaran tatap muka, membuat Indonesia terhindar dari hilangnya masa depan generasi penerus bangsa atau lost generation.
"Sudah setahun lebih anak-anak Indonesia tidak pergi ke sekolah, itu tidak hanya membuat bangsa ini terancam lost generation, namun juga bisa mengakibatkan anak-anak Indonesia malas belajar dan pergi ke sekolah," ujarnya. (Antara)
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meroket, DPRD DKI Minta Anies Tak Paksakan Gelar Uji Coba PTM