Eko Kuntadhi Sebut Pakaian Film Nussa Khas Taliban, Auto Dikritik Habis-habisan

Minggu, 20 Juni 2021 | 21:32 WIB
Eko Kuntadhi Sebut Pakaian Film Nussa Khas Taliban, Auto Dikritik Habis-habisan
Film Animasi Nussa. (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menjadi sorotan setelah mengkritik film Nussa Rara. Ia menyebut film itu seolah menunjukkan Indonesia sedang mempromosikan khilafah ke seluruh dunia.

Melalui akun Twitternya, Eko juga menyoroti pakaian dalam karakter animasi itu yang disebut mirip Taliban. Ia membagikan foto animasi dua karakter film, yakni Nussa dan Rara.

Karakter animasi Nussa sendiri mengenakan baju koko dan peci. Sedangkan karakter Rara mengenakan hijab dan pakaian tertutup.

Eko menilai dua pakaian yang dikenakan karakter Nussa Rara itu tidak mencerminkan Indonesia. Menurutnya, pakaian karakter animasi tersebut justru terlihat seperti memakai pakaian khas Taliban.

Baca Juga: Firli Sebut di KPK Banyak Taliban, Novel: Kenapa Pak Firli Ngomong Begitu?

"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan," cuit Eko di Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Minggu (20/6/2021).

Tak sampai di situ, Eko bahkan menuding film itu sedang mempromosikan khilafah ke dunia. Ia menyebut promosi film animasi Indonesia ke dunia sebagai hal yang merusak.

Eko Kuntadhi Sebut Pakaian Film Nussa Mirip Bomber Taliban. (Twitter/@eko_kuntadhi)
Eko Kuntadhi Sebut Pakaian Film Nussa Mirip Bomber Taliban. (Twitter/@eko_kuntadhi)

"Tapi film Nussa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tuding Eko.

Lebih lanjut Eko bahkan menyamakan pakaian yang dipakai oleh karakter Nussa seperti pakaian bomber, alih-alih pakaian anak-anak Indonesia.

"Pakaian anak lelaki lebih sering jadi model pakaian bomber. Ketimbang pakaian anak-anak Indonesia," ujar Eko blak-blakan.

Baca Juga: Orang yang Ngotot Bikin TWK, Novel Baswedan: Pak Firli Bilang KPK Banyak Taliban

Eko Kuntadhi Sebut Pakaian Film Nussa Mirip Bomber Taliban. (Twitter/@eko_kuntadhi)
Eko Kuntadhi Sebut Pakaian Film Nussa Mirip Bomber Taliban. (Twitter/@eko_kuntadhi)

Tudingan Eko Kuntadhi ini justru berakhir blunder baginya. Bagaimana tidak, cuitannya langsung diserbu oleh ribuan kritikan dari warganet.

Mereka beramai-ramai menuliskan kritikan hingga hujatan ke Eko karena asal berbicara. Apalagi, film Nussa dan Rara dinilai warganet sangat membanggakan karena merupakan karya anak bangsa.

"Halu mas? Segmennya emang buat anak yg beragama Islam di Indonesia. Kalo ditonton pun hampir semua episode nya belajar adab dan perilaku yang baik. Tonton dulu mas siapa tau bisa belajar adab yang baik, terutama adab mengomentari karya orang," tegur warganet.

"Saya coba nonton isinya pesan-pesan kebaikan, bagus-bagus, lebih banyak pesan moral dibandingkan twit anda menurut saya," sindir warganet.

"Sedih banget bacanya. Ini memang kartun yang ditujukan untuk anak-anak muslim, kalau tidak sesuai ya skip saja, kenapa pakai menuduh kalau merusak? Merusak bagian mananya?," tanya warganet.

"Kayanya dulu dah pernah ada yang posting begini dan dimentahkan sama developernya deh. Coba buktikan aja di mana Nusa dan Rara promote khilafah. Dan animatirnya bukan cuma muslim, ada juga yang non muslim," jelas warganet.

"Jadi harusnya Pak Eko harus ngasih bukti-bukti lain selain baju dan kata-kata 'taliban'. Misal ada indikasi aliran adana rekening, pertemuan-pertemuan dengan pihak-pihak taliban kan gak ada jadi kalau hanya tuduhan-tuduhan semacam itu baiknya mengedepankan asas praduga tak bersalah itu penting," balas warganet.

"Film Nusa Rara ini emang bagus banget layak dipromosikan keseluruh dunia, semoga bisa mengangkat nama bangsa dan negara. Aamiin," dukung warganet.

"Dari segitu bagus isi cerita Nussa Rara ini orang fokus sama bajunya. Dengan pikiran sempitnya mengeneralisasi baju taqwa jadi baju taliban. Dengan opini bodoh mengira orang luar akan fokus terhadap baju si anak, bukan isi ceritanya. Benci yang mendalam memang sulit diukur nalar," kritik warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI