Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat, Daeng M Faqih mendorong pemerintah daerah (Pemda) menyediakan tempat isolasi khusus pasien COVID-19 gejala ringan atau tanpa gejala.
Diketahui pasca libur lebaran angka kasus COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Jadi mungkin perlu dibuat penapisan isolasi mandiri seperti gedung-gedung kosong atau gedung olahraga yang dimanfaatkan atau kalau mampu hotel misalnya," kata Daeng lewat video diskusi daring, Sabtu (19/2021).
Kata dia, hal itu guna mengoptimalkan rumah sakit rujukan COVID-19 merawat pasien dengan gejala berat dan ringan.
Baca Juga: Pengamat Nilai Penularan COVID-19 Akan Tetap Terjadi Kalau Warga Tak Disiplin Prokes
"Biar yang gejala-gejala ringan itu tidak memenuhi rumah sakit. Rumah sakit itu bisa-bisa betul dimanfaatkan pada pasien-pasien yang bergejala sedang atau berat," jelasnya.
Lanjutnya, Daeng mendorong Pemda bisa memanfaatkan bangunan kosong seperti gedung olahraga atau bahkan hotel untuk dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 gejala ringan atau tanpa gejala.
Daeng juga mendorong Pemda untuk tidak membiarkan masyarakat isolasi mandiri di rumah, karena dapat memicu terjadinya klaster keluarga.
“Yang gejala ringan yang bisa isolasi mandiri sebaiknya ditampung di ruang isolasi mandiri yang termonitor,” ujarnya.
Di samping itu, di tengah situasi peningkatan penularan COVID-19 yang semakin meninggi, pada pemerintah juga diminta untuk menyiapkan diri, dengan menambah rumah sakit rujukan Covid-19.
Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dipelajari Indonesia dari India soal Lonjakan Kasus COVID-19
“Ini memang harus gerak cepat kita semua, misalnya yang mengonversi rumah sakit, itu dikonversi yang awalnya tidak menangani COVID-19 segera dipersiapkan konversi menangani Covid-19,” kata Daeng.
Untuk diketahui kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada Jumat (18/6) kemarin bertambah sebanyak 12.990 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga secara kumulatif ada 1.950.276 orang.
Sementara itu di DKI Jakarta, bertambah sebanyak 4.737 orang terkonfirmasi Covid-19, sehingga secara keseluruhan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sebanyak 463.552.