5 Hal yang Bisa Dipelajari Indonesia dari India soal Lonjakan Kasus COVID-19

Sabtu, 19 Juni 2021 | 11:55 WIB
5 Hal yang Bisa Dipelajari Indonesia dari India soal Lonjakan Kasus COVID-19
Petugas bersiap membawa pasien Covid-19 untuk dievakuasi ke RSDC Wisma Atlet dari Puskesmas Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (18/6/2021). Kasus COVID-19 di Indonesia kini kembali melonjak. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus COVID-19 di Indonesia kembali melonjak. Tercatat hingga Jumat (18/6/2021), total akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.963.266 orang.

Terkait ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof Tjandra Yoga Aditama ikut angkat bicara.

Dia pun membandingkan dengan lonjakan kasus COVID-19 yang sempat terjadi di India beberapa waktu lalu.

Yoga menerangkan, setidaknya ada lima hal yang mesti diperhatikan Indonesia soal penyebab masifnya penyebaran COVID-19 di India.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: India Terancam Gelombang Ketiga Pandemi

Salah satunya terkait melemahnya kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Yoga menuturkan bahwa kasus Covid-19 di India sempat naik drastis karena masyarakatnya yang sudah melonggarkan prokes.

Kemudian juga adanya kerumunan massa, penurunan jumlah tes Covid-19, vaksinansi yang terlambat digalakkan dan adanya varian baru dari virus tersebut.

"Lima itu yang terjadi di India. Sehingga angkanya naik sekali," kata Yoga dalam diskusi Menyiasati Lonjakan Covid-19 secara virtual, Sabtu (19/6/2021).

Kendati demikian, India cukup berhasil menurunkan angka kasus dari 400 ribu menjadi 60 ribu dalam waktu sebulan. Angka itu setara dengan lima kali lipat.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Pakai Masker Harga Mati, Enggak Pakai Masker Bisa Mati

Yoga lantas menerangkan bahwa untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 seperti yang terjadi di India, negara memang harus melakukan lockdown total.

Meski demikian ia tidak menampik bahwa lockdown tersebut akan berdampak dahsyat pada kondisi sosial ekonomi.

"Itu lockdown angkanya memang turun. Begitu turun langsung dibuka lockdown-nya secara bertahap, misalnya mal-mal buka sebagian tanggal ganjil sebagian tanggal genap," tuturnya.

Kemudian India juga langsung meningkatkan jumlah tes Covid-19 dari yang hanya 700 ribu menjadi 2 juta per hari.

Menurut Yoga, meningkatkan jumlah tes seperti itu bisa membuat orang-orang yang sakit kemudian diisolasi sehingga tidak menularkan ke yang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI