Suara.com - Seorang pejabat Israel menyebut Indonesia dan negara muslim di Asia Tenggara tidak jujur setelah melontarkan kritik pasca serangan selama 11 hari di Gaza.
Menyadur Ynetnews Jumat (18/6/2021) Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam mendesak PBB untuk turun tangan dan menghentikan "kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina" oleh Israel.
Ketiga negara tersebut tidak memiliki hubungan formal dengan Israel dan berulang kali menyerukan diakhirinya kekerasan di wilayah Palestina.
Sagi Karni, duta besar Israel untuk Singapura, mengatakan kritik dari para pemimpin tiga negara itu "tidak jujur" dan mengabaikan "sifat sebenarnya dari konflik".
Baca Juga: Ekspor Kubis Asal Sumut Meningkat Signifikan, Dikirim ke Malaysia hingga Taiwan
"Hamas adalah organisasi anti-Semit... Saya tidak yakin banyak orang yang berpartisipasi dalam debat media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas," kata Sagi Karni dalam sebuah wawancara.
Karni mengatakan Israel mengakui ada korban sipil selama 11 hari permusuhan, tetapi satu-satunya cara bagi pihak mana pun jika ingin berpengaruh adalah dengan menjalin hubungan dengan Israel.
"Kami bersedia berbicara, kami bersedia bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami," katanya.
Meskipun tidak memiliki kantor kedutaan di tiga negara tersebut, Israel memiliki kedutaan besar di Vietnam, Thailand, Filipina dan Myanmar.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa Israel adalah negara penjajah Palestina saat Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Jumat (21/5/2021).
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Malaysia Beri Imbalan Warga yang Mau Divaksinasi
Retno menegaskan konflik antara Palestina dan Israel harus segera diselesaikan karena menimbulkan korban warga sipil yang terlalu banyak selama puluhan tahun.
"Kita semua memahami bahwa konflik ini bersifat asimetris, antara Israel, Negara Penjajah dan penindas dan bangsa Palestina, yang diduduki, yang terus menerus ditindas," kata Retno dalam jumpa pers virtual, Jumat (21/5/2021).
Menurut Retno, masyarakat dunia saat ini masih berhutang sebuah kemerdekaan bagi rakyat Palestina dari Penjajahan Israel, sehingga semua negara harus mendukung Palestina.