Sesaknya Nafas Nakes RSDC Wisma Atlet Saat Pasien Covid-19 Membludak

Jum'at, 18 Juni 2021 | 15:14 WIB
Sesaknya Nafas Nakes RSDC Wisma Atlet Saat Pasien Covid-19 Membludak
Seorang tenaga kesehatan mengendarai kendaraan yang membawa sepatu untuk disterilkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidaya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat kini mencapai 5.812 orang, Jumat (18/6/2021). Para tenaga kesehatan yang bertugas pun harus bertugas ekstra hingga memaksa bernafas dalam sesak. 

Ikbal, salah satu pasien yang kini menjalani karantina di sana menceritakan bagaimana lelahnya para nakes ketika jumlah pasien terus bertambah. Awalnya ia mendengar nafas para nakes yang tersengal-sengal saat berada dalam satu lift. 

Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu kemudian bertanya soal kondisi nakes tersebut. 

"Sama desahan napasnya, ketahuan banget," kata Ikbal saat dihubungi Suara.com, Jumat. 

Baca Juga: Cerita Nakes Kesulitan Napas karena RSD Wisma Atlet Penuh, Pasien Covid-19 Sedih

Menjawab pertanyaan Ikbal, nakes itu menjawab kalau pekerjaannya akan semakin berat karena terus berkeringat. Keringat itu kemudian membahasi masker yang dikenakan. Para nakes tidak bisa langsung menggantinya lantaran masih harus merawat para pasien. 

"Karena kata mereka masker basah itu membuat mereka kesulitan napas. Kebayang ya sudah capek kesulitan napas pula," ujarnya. 

Ikbal juga tidak menampik ada nakes yang akhirnya tumbang karena kelelahan menangani pasien yang jumlahnya pun tidak sedikit. Beban mereka pun semakin berat karena harus mengenakan pakaian hazmat serta alat pelindung diri lainnya. 

"Kejadian itu saat aku di poli untuk ambil darah. Nakesnya perempuan, kasihan banget. Sedih kalau ingat itu," tuturnya. 

Pegawai swasta itu masuk ke RS Wisma Atlet Covid-19 pada 7 Juni 2021. Saat ia datang, situasi di sana sudah ramai dengan pasien-pasien baru. 

Baca Juga: Daftar Ketersediaan Tempat Tidur Kosong Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Banten Siang Ini

Tiba pada pukul 16.00 WIB, Ikbal lantas bergegas menuju Tower 6 untuk mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pada saat itu, ia melihat situasinya masih sepi. 

Setelah itu, Ikbal dibawa ke Tower 5 pada pukul 16.15 WIB. Setidaknya ada 50 orang yang terlihat Ikbal berada di lobi Tower 5. 

"Aku pun masih bisa duduk di bangku yang disediakan petugas, gak sampai duduk-duduk di lantai," tuturnya.

Dari kacamatanya, pasien-pasien yang itu terbagi menjadi rombongan dan perorangan. Mulai dari orang dewasa hingga balita pun ikut mengantre untuk mendapatkan kamar. 

Semakin malam, jumlah pasien yang datang kian bertambah. Ia menyebut mereka sampai harus duduk di lantai saat mengantre pendaftaran untuk mendapatkan kamar inap. 

Ikbal pun mendapatkan pelayanan yang cukup nyaman karena para belum banyak pasien. Sembari didampingi perawat, ia menjalani proses mulai dari pendaftaran hingga rekam medis oleh dokter. 

Keesokan harinya, Ikbal menjalani aktivitas sebagai pasien karantina seperti sarapan, minum obat, olahraga hingga berjemur. Dari sepengamatannya, RS Wisma Atlet Covid-19 cenderung sepi pada pagi hingga siang hari. Justru pasien akan datang dengan jumlah banyak pada sore menjelang malam hari. 

Seperti yang disampaikan Ikbal, banyaknya pasien yang menjalani karantina itu terlihat di lapangan Cobra pada Selasa (15/6/2021). Di sana, para pasien sampai harus berdesakan mencari tempat hanya untuk berolahraga atau berjemur. 

"Sampai ke pojok-pojok tower dan taman untuk menghindari orang-orang, karena semua ternyata punya pandangan yang sama, 'kami yang lama takut tertular oleh pasien baru yang baru datang', ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI