Percobaan Mengerikan Ilmuwan China: Tikus Jantan Bisa Hamil dan Melahirkan

Jum'at, 18 Juni 2021 | 14:37 WIB
Percobaan Mengerikan Ilmuwan China: Tikus Jantan Bisa Hamil dan Melahirkan
Ilustrasi tikus. [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Naval Medical University di Shanghai membuat percobaan yang memungkinkan kehamilan pada tikus jantan. Tak sampai di situ, mereka juga melanjutkannya agar tikus itu bisa melahirkan.

Menyadur The Sun Jumat (18/06), ada empat langkah mengerikan yang akan dilalui hewan pengerat ini. Pertama, tikus jantan dan betina akan digabungkan dengan cara menempelkan kulit.

Langkah kedua adalah transplantasi rahim dari tikus betina ke tikus jantan yang dilanjutkan dengan menanam embrio tikus jantan. Tahap selanjutnya adalah kehamilan di mana embrio dibiarkan berkembang selama 21,5 hari.

Setelah dirasa cukup, ilmuwan kemudian melakukan operasi caesar yang akan dilanjutkan dengan melakukan operasi pemisahan kembali pada masing-masing tikus.

Baca Juga: Waduh! Percobaan Bunuh Diri Anak Perempuan Meningkat Saat Pandemi

Semua hewan jantan bertahan hidup hingga tiga bulan setelah operasi. Penelitian menunjukkan tikus yang lahir dari percobaan itu terus hidup hingga dewasa dan tidak menderita masalah kesehatan apa pun.

Proses kehamilan pada tikus jantan. (Naval Medical University via The Sun)
Proses kehamilan pada tikus jantan. (Naval Medical University via The Sun)

Namun, mereka juga menemukan beberapa janin mati abnormal, yang memiliki morfologi dan warna berbeda dibandingkan dengan janin normal atau menunjukkan atrofi atau pembengkakan plasenta.

"Untuk pertama kalinya, model hewan mamalia dari kehamilan jantan dibuat oleh kami. Penelitian kami mengungkapkan kemungkinan perkembangan embrio normal pada hewan mamalia jantan, dan mungkin memiliki dampak besar pada penelitian biologi reproduksi."

Senior Science Policy PETA, Emily McIvor menggambarkan penelitian itu sebagai hal yang keji dan mengkritik penelitian itu dengan mengatakan hewan tidak boleh diperlakukan sebagai 'benda sekali pakai'.

Ilustrasi tikus bambu China. (Photo by Brett Jordan on Unsplash)
Ilustrasi tikus. (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

"Dalam penelitian keji ini, setelah dikebiri dan disambungkan secara paksa ke tikus betina, tikus jantan dipotong kemudian ditanamkan rahim dan embrio."

Baca Juga: Kabar Baik, Percobaan Awal Vaksin Diabetes Menjanjikan Keberhasilan

"Eksperimen mengejutkan ini semata-mata didorong oleh rasa ingin tahu dan tidak melakukan apa pun untuk memajukan pemahaman kita tentang sistem reproduksi manusia.

"Hewan layak dihormati dan dibiarkan damai, tidak dibiakkan di laboratorium, bereksperimen, dan diperlakukan seperti benda sekali pakai."

"Penggabungan dengan cara pembedahan pada dua tikus - yang mengalami mutilasi dan penderitaan berkepanjangan - tidak etis dan dalam ranah Frankenscience."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI