Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncaknya di abad ke-9 saat dipimpin oleh Balaputradewa. Pada masa ini pula Selat Malaja sebagai jalur utama perdagangan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Puncak kejayaan ini juga terlihat dari beberapa bidang lain seperti politik, ekonomi, maritime serta penguasaan wilayah.
Pengaruh Kerajaan Sriwijaya bahkan mencapai Thailand dan Kamboja yang dibuktikan dengan Pagoda Borom That di wilayah Chaiya, Thailand yang memiliki gaya arsitektur Sriwijaya.
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
Dilansir dari "Sejarah 8 Kerajaan" karya Siti Nur Aidah dan penerbit Karya Bakti Makmur Indonesia, kejayaan Sriwijaya mulai meredup di awal abad ke-11 Masehi saat Kerajaan Cola di India Selatan mulai mengambil alih kendali perdagangan di Selat Malaka.
Selain itu, perkembangan kerajaan-Kerajaan di pulau Jawa juga turut melemahkan Kerajaan Sriwijaya.
Melalui Prasasti Rajaraja I yang memiliki tahun 1030/31 Masehi dari Tanjore menceritakan kisah penaklukan Cola atas Sriwijata dan kerajaan-kerajaan lain di sekitar Selat Malaka. Saat itu, pemimpin Sriwijawa, Sri Sanggramawijayaottunggawarman ditawan dan nama Kerajaan Sriwiijaya tak terdengar lagi
Baca Juga: Rumah Belanda 1891 Cilenggang, Saksi Bisu Penjajahan Belanda dan Mitos Noni Belanda
Selama memulai kerajaannya hingga menemui puncak kekuasaan dan keruntuhannya, Sriwijaya dipimpin oleh raja-raja berikut: