Suara.com - Presiden AS Joe Biden akhirnya bertemu secara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa. Pertemuan ini menjadi sangat bersejarah mengingat hubungan diplomatik dua negara.
Menyadur BBC Kamis (17/06) Pembicaraan di Jenewa, Swiss, terjadi pada saat hubungan kedua belah pihak ada di titik terendah. Diskusi ini diatur untuk mencakup kontrol senjata dan tuduhan AS atas serangan siber Rusia.
BBC melaporkan, tidak ada terobosan besar yang diharapkan, tapi ada harapan untuk menemukan kesepakatan kecil.
Baik AS maupun Rusia saat ini tidak memiliki duta besar di dalam negeri, dan Rusia baru-baru ini memasukkan AS dalam daftar 'negara yang tidak bersahabat'.
Baca Juga: Lawatan Perdana ke Eropa Hadiri KTT G-7, Joe Biden Sebut "AS telah Kembali"
Namun, Biden mengatakan pertemuan itu merupakan langkah penting utnuk menemukan stabilitas dan prediktabilitas dalam hubungan. Sementara Putin ada masalah di mana kita dapat bekerja sama.
Namun Yuri Ushakov, penasihat urusan luar negeri Putin, mengatakan kepada wartawan bahwa "tidak banyak" alasan untuk optimis, sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pembicaraan akan "sangat sulit".
Suasana tegang antara dua pemimpin negara sebelum bertemu membuat banyak orang bertanya-tanya, termasuk wartawan yang sudah siap di sekitar gedung. Presiden Joe Biden memulai dengan nada tegas namun berdamai.
"Di mana kita memiliki perbedaan, saya ingin Presiden Putin memahami mengapa saya mengatakan apa yang saya katakan dan mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan," kata Biden.
"Saya mengatakan kepada Presiden Putin bahwa agenda saya bukan melawan Rusia atau siapa pun, ini untuk rakyat Amerika," katanya.
Baca Juga: Gegara Jangkrik, Pesawat Awak Media Joe Biden Tertunda Terbang hingga 6 Jam
Hak asasi manusia adalah siapa kita sebagai orang Amerika, kata Biden. Mereka akan selalu ada di atas meja.