Suara.com - Tentara Israel menembak dokter Palestina hingga tewas. Wanita bernama Mai Afaneh ini dituduh melakukan percobaan serangan pada tentara dengan mobil.
Menyadur ABC News Kamis (17/06), Afaneh, yang berusia 28 tahun, meninggalkan beberapa postingan Facebook putus asa tentang banyaknya warga Palestina yang dibunuh oleh Israel.
Meski begitu, kerabat mengatakan wanita yang memperoleh gelar doktor di bidang psikologi di Yordania itu tidak punya alasan atau kemampuan untuk melakukan serangan.
Dia mengajar di universitas setempat dan memiliki kehidupan keluarga yang baik dengan suami dan putrinya yang berusia 5 tahun, kata kerabatnya.
“Dia tidak berafiliasi secara politik. Yang dia pedulikan hanyalah studinya dan membantu keluarga dan suaminya,” kata ayahnya, Khaled Afaneh.

Sang ayah bercerita, malam sebelum ditembak, putrinya tertawa dan banyak bicara saat ia menghabiskan malam bersama cucunya. Dia mengatakan Afaneh baru keluar dari rumah sakit dan sangat lemah.
“Bahkan jika dia benar-benar ingin menyerang, mereka dapat dengan mudah menghentikannya. Tidak ada pembenaran untuk membunuhnya,” katanya, berbicara di pinggiran timur Yerusalem.
Menurut tentara, Mai Afaneh mengendarai mobilnya ke arah sekelompok tentara di lokasi konstruksi di Hizmeh. Ia disebut turun dari mobil dan mengacungkan pisau sebelum ditembak.
Militer mengatakan seorang tentara terluka ringan dan tidak ada kamera keamanan di tempat kejadian sehingga tidak dapat memberikan rekaman kejadian tersebut.
Baca Juga: Undang Hijau Daun, Konser Amal untuk Palestina Dibubarkan Satgas Covid-19 Bandar Lampung
“Saya yakin dia kehilangan kendali atas mobil. Mungkin dia salah masuk,” kata pamannya, Usama Afaneh. “Saya tidak percaya dia bermaksud melakukan apa pun. Itu bukan sifatnya.”