Suara.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/6/2021). Unjuk rasa kali ini berkaitan dengan polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang berujung pada pemecatan puluhan pegawai KPK.
Pantauan Suara.com, massa aksi yang berjumlah puluhan itu tiba di lokasi pada pukul 15.00 WIB. Massa aksi kini telah berbaris rapi di kawasan gedung KPK karena tidak diperbolehkan mendekat ke depan gedung.
Tak jauh dari massa aksi, ada kelompok lain yang turut menggelar aksi massa. Hanya saja, kelompok lain tersebut berunjuk rasa mendukung lembaga antirasuah dalam memecat 75 pegawai yang lolos TWK tersebut.
Sementara itu, aparat kepolisian turut melakukan giat pengamanan. Aparat yang berada di lokasi sejak pagi tadi berdiri di sisi massa yang sedang berorasi.
Baca Juga: Bikin Seruan Tolak TWK KPK, Koordinator BEM SI Diserang Hacker, WA hingga IG Diretas
Dalam hal ini, massa aksi turut membawa kain hitam yang untuk kemudian digunakan sebagai penutup mata. Massa aksi juga tampak berdiri berjarak dalam rangka protokol kesehatan di tengah massa pandemi Covid-19.
Sebelum berorasi, massa aksi sempat menyanyikan yel-yel yang ditujukan pada Ketua KPK, Komjen Firli Bahuri. Dalam yel-yel tersebut, Firli disebut sebagai sosok yang telah mematikan KPK.
"Mana di mana KPK sekarang, KPK sekarang sudah mati. KPK sudah mati, KPK sudah mati. Semua itu gara-gara Pak Firli," demikian sorak nyanyi dari para massa aksi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, disebutkan aksi ini bertajuk "AKSI SELAMATKAN KPK". Adapun polemik TWK yang menjadi tuntutan dari massa aksi.
"Di mana 75 pegawai KPK merupakan pemegang kasus besar di KPK. Dengan dalih TWK, KPK telah melindungi pihak yang merugikan negara," demikian undangan pemberitahuan aksi unjuk rasa tersebut.
Baca Juga: Massa BEM SI Tak Bisa Bergerak ke Depan Gedung KPK, Soroti Massa Tandingan Dukung Firli