Dia menghabiskan malam itu dengan menggali bersama putra dan bayi perempuannya. Bocah itu membawa batu kristal transparan seukuran bola pingpong.
"Mereka tidak lelah, kami mencari uang," seru Precious.
Ada pembicaraan tentang "orang asing" yang membeli batu-batu itu seharga beberapa ratus rand di kota Ladysmith, daerah terdekat dari temuan batu itu.
Namun para ahli mengatakan sangat kecil kemungkinannya untuk batu itu menjadi berharga. "Ini bukan berlian, orang-orang di sini hanya membuang-buang waktu," kata Bhekumuzi Luvuno, (18), dengan skeptis memeriksa salah satu batu yang dia gali semalam.
Pihak berwenang selama akhir pekan meminta penggali untuk meninggalkan daerah itu, dengan alasan pembatasan virus corona, tetapi tidak berhasil.
Pemerintah pada hari Selasa mengirim tim ahli geologi dan pertambangan ke daerah itu untuk mengumpulkan dan menyelidiki batu yang ditemukan warga.
Pemerintah juga mengerahkan petugas kepolisian untuk memantau daerah itu dan menjaga agar massa tetap terkendali.
Baca Juga: Afrika Selatan Hadapi Gelombang Ketiga Virus Corona, Kasus Baru Tembus 9.000 Dalam Sehari