Suara.com - Hingga pukul 16.57 WIB, massa aksi dari sektor mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia masih bertahan di kawasan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/6/2021). Dalam hal ini, massa aksi tidak diperkenankan bergerak ke depan Gedung KPK.
Massa aksi yang berasal dari beberapa universitas se-Jabodetabek ini hanya tertahan di depan barisan polisi yang melakukan penjagaan. Aksi yang digelar massa BEM SI ini berkaitan dengan polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menyasar puluhan pegawai KPK.
Koordiantor Media BEM SI, Muhammad Rais, tidak ambil pusing saat massa aksi tidak diperbolehkan berdiri di depan Gedung KPK. Di sisi lain, dia juga turut menyoroti kehadiran kelompok lain yang turut menggelar aksi unjuk rasa tandingan sebagai bentuk dukungan ke Firli Bahuri Cs.
"Kami sih tidak berburuk sangka, tapi yang jelas sebenarnya ini menarik tiba-tiba ada massa aksi lain. Di mana kalau kemarin kami anter surat kayaknya mereka tidak ada. Tapi tiba-tiba ada massa aksi yang datang," beber Rais di lokasi.
Baca Juga: Komnas HAM Bakal Libatkan Tiga Ahli Selesaikan Polemik TWK Pegawai KPK
Tuntutan
Rais menyampaikan, pelemahan terhadap lembaga antirasuah tersebut telah terjadi berulang kali. Termutakhir, 75 pegawai yang di nonaktifkan buntut TWK menjadi puncaknya.
"Kami sebagai mahasiswa akhirnya sadar, kelemahan di KPK tidal hanya terjadi sekali ini saja. Tetapi sudah seperti direncanakan. Akhirnya 75 orang yang dipecat kembali kami lihat," ungkap Rais.
Rais menambahkan, pihaknya juga sempat berkonsolidasi dengan para pegawai yang dinyatakan tidak lolos dalam TWK. Tak hanya itu, diskusi publik juga beberapa kali digelar guna menyuarkan polemik TWK yang dianggap bermasalah tersebut.
"Kami sering konsolidasi bersama korban yang tergabung dalam 75 orang itu. Bahkan kami juga buat diskusi publik terkait kenapa sih hingga akhirnya mereka di nonaktifkan hingga akhirnya viral dimana-mana," jelasnya.
Baca Juga: Bersamaan dengan Firli Bahuri Cs, Komnas HAM Bakal Periksa Kepala BKN Pada Kamis
Dijelaskan Rais, aksi ini sudah disuarakan sejak tiga hari lalu. Ada beberapa rangkaian aksi yang sudah dihelat sebelumnya, yakni mengirim pesan singkat melalui WhatsApp kepada Ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari jabatannya hingga mengganti foto profil akun di media sosial dengan foto "Berani Jujur, Pecat".
"Kami dari dari BEM SI sudah menyuarakan aksi ini sudah dari tiga hari yang lalu. Ada tiga aksi yang kami suarakan diantaranya Pak Firli untuk mundur melalui WA, kedua mengganti foto profil di media sosial kami dengan foto "berani jujur pecat", dan aksi hari ini yakni aksi selamatkan KPK," papar dia.
Total ada 10 kampus yang tergabung dalam aksi unjuk rasa hari ini. Mereka yang datang diwakili oleh perwakilan BEM setiap kampus se- Jabodetabek.