Suara.com - Meski tidak bisa berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, massa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) tetap menyampaikan aspirasinya, Rabu (16/6/2021) sore. Salah satunya, menggelar aksi teatrikal menggunakan topeng Ketua KPK, Firli Bahuri.
Massa aksi dari BEM SI dalam aksi hari ini tertahan di dekat mini market Pojok Halal -- yang lokasinya berada di sisi Gedung KPK. Sebab, aparat kepolisian yang sejak pagi berada di lokasi telah melakukan penjagaan.
Tak hanya itu, ada kelompok massa lain yang turut menggelar unjuk rasa. Hanya saja, kelompok tersebut mendukung penuh Komjen Firli terkait polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menyasar 75 pegawai KPK.
Selain ada satu massa yang menggunakan topeng Firli Bahuri, ada massa lain yang turut menggantungkan tulisan di atas karton, misalnya tulisan "Harun Masiku", "Jaksa Pinangki", hingga "Korupsi Bansos".
Mahasiswa yang menggunakan topeng Firli Bahuri itu sempat berjalan dan berhenti di depan massa aksi. Dia melambaikan tangan layaknya penguasa yang sedang menyapa warganya.
Sontak, yel-yel seruan menolak Firli Bahuri kembali menggema. Tuntutan agar Firli dicopot dari jabatannya pun dinyanyikan oleh para massa aksi.
"Copot, copot, copot si Firli, copot si Firli sekarang juga," teriak massa aksi.
Sementara itu, Koordiantor Media BEM SI, Muhammad Rais tidak ambil pusing saat massa aksi tidak diperbolehkan berdiri di depan Gedung KPK. Di sisi lain, dia juga turut menyoroti kehadiran kelompok lain yang turut menggelar aksi unjuk rasa.
"Kami sih tidak berburuk sangka, tapi yang jelas sebenarnya ini menarik tiba-tiba ada massa aksi lain. Di mana kalau kemarin kami anter surat kayaknya mereka tidak ada. Tapi tiba-tiba ada massa aksi yang datang," beber Rais di lokasi.
Baca Juga: Janji Bakal Datang Kamis, Ini Alasan Firli Bahuri Cs Tak Bisa Datangi Komnas HAM Hari Ini
Tuntutan