Dampak Mudik Tambah Epicentrum Sebaran Covid-19, Khusus Jakarta Ada Lima Klaster

Rabu, 16 Juni 2021 | 16:28 WIB
Dampak Mudik Tambah Epicentrum Sebaran Covid-19, Khusus Jakarta Ada Lima Klaster
Petugas saat melakukan tes swab PCR kepada warga di Kelurahan Karangsari, Kabupaten Kendal. [Ayosemarang.com/edi prayitno]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebutkan ada lima klaster Covid-19 yang terdapat di DKI Jakarta. Lima klaster itu terdapat di lima wilayah yang berbeda.

"Terdapat lima klaster Covid di DKI, yaitu di Cipayung, Cilincing, Kelapa dua, Kayu Putih dan Ciracas," kata Listyo dalam rapat kerja di Komisi III DPR, Rabu (16/6/2021).

Listyo menjelaskan dari 1.568 orang yang dilakukan tracing di lima klaster tersebut, total terdapat 103 orang kasus aktif di lima klaster.

"Dan saat ini terus terjadi peningkatan," kata Listyo.

Baca Juga: Setuju Jalur Sepeda Permanen Dibongkar, Kapolri Segera Studi Banding ke Negara Tetangga

Menurut Listyo, hal itu tidak terlepas dari dampak pepindahan masyarakat saat Lebaran, yakni mudik. Listyo mencatat masih ada masyarakat yang melaksanakan mudik sejumlah 1,1 persen di mana 1,1 persen besarannya kurang lebih 1,4 juta orang. Mudik itu dilakukan baik melalui jalur darat, udara, maupun laut.

"Akibat hal tersebut, saat ini terjadi beberapa epicentrum penyebaran," ujarnya.

Epicentrum penyebaran Covid-19 antara lain terjadi di Kudus. Di wilayah itu yang pada awalnya epicentrum hanya ada di 6 desa kemudian meningkat menjadi 45 desa.

"Dan saat ini menjadi 60 desa yang mengakibatkan 181 orang positif. Sehingga menyebabkan kenaikan tempat keterpakaian tempat tidur sebesar 96 persen," papar Listyo.

Penyebaran serupa juga terjadi di Bangkalan. Di mana Bangkalan mengalami kenaikkan kasus positif karena diawali adamya kegiatan halal bihalal pada saat Lebaran. Kegiatan itu mengakibatkan beberapa orang positif dan saat ini sudah ada 7 orang meninggal, termasuk di antaranya tenaga medis.

Baca Juga: DPR Minta Kapolri Kaji Ulang Jalur Sepeda Permanen: Bila Perlu Dibongkar!

"Kasus harian saat ini mencapai 392 kasus, meningkat 68 persen dibandingkan angka sebelumnya 50 kasus. Sehingga tingkat BOR menjadi 61 persen," kata Listyo.

Listyo mengatakan beberapa daerah di zona merah yang menjadi epicentrum menjadi perhatian kopolisian. Mengingat masih banyak masyarakat OTG yang berinteraksi dengan masyarakat yang sehat. Sehingga mengakibatkan proses penyebaran Covid-19 menjadi lebih cepat.

"Oleh karena itu di daerah-daerah zona merah tersebut, maka kami melakukan micro lockdown dengan melakukan lima langkah menejemen kontinjensi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI