Mensos: Indonesia Perlu Tim Penyelamat yang Jago di Air

Rabu, 16 Juni 2021 | 14:37 WIB
Mensos: Indonesia Perlu Tim Penyelamat yang Jago di Air
Dok: Kemensos
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) terus bersiap siaga terhadap bencana alam yang sewaktu-waktu bisa tiba. Salah satunya dengan mempersiapkan tim rescue yang mampu menolong para korban.

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengatakan. Indonesia memerlukan tim rescue yang jago menolong para korban di air. Sebab, Indonesia terdiri dari kepulauan yang dikelilingi oleh laut dan sungai.

"Sehingga sudah sepatutnya personel penanggulangan bencana memiliki kemampuan pertolongan di air,” tutur Risma dalam keterangannya pada Rabu, (16/6/2021).

Kemampuan ini, kata Risma, sangat berguna dalam penanganan bencana, jangan sampai mau menolong tapi tidak memiliki kemampuan berenang.

Baca Juga: Aduh! Penerima Bansos Banyak dari Keluarga Lurah dan Kepala Desa

“Iya, ini menjadi sangat penting dalam memberikan pertolongan di air, tapi jangan sampai mau menolong orang lain tapi personel tidak memiliki kemampuan berenang, ” katanya.

Pelatihan kemampuan personel pertolongan di darat dianggap mumpuni dengan berbagai teknik dan strategi, tapi kemampuan pertolongan di air harus dilatih.

“Selama ini, diakui personel pertolongan yang di darat sudah mumpuni, tinggal pertolongan di air yang harus terus diasah kemampuan personelnya, ” ungkapnya.

Dalam pertolongan korban bencana, selain dituntut kemampuan personel yang mumpuni juga harus memiliki ketahanan fisik yang tidak bisa dianggap sepele.

“Jadi Menteri Sosial, saya biasa tidur hanya satu-dua jam dan pukul enam pagi harus berangkat ke kantor. Saya dulu pencinta alam dan senang naik gunung, ” katanya.

Mengingat kemampuan pertolongan di air sangat berguna dalam penanganan bencana, maka sinergitas diperlukan lintas kementerian dan Lembaga (K/L).

Baca Juga: Anak Buah Juliari Eks PPK Kemensos Matheus Joko Ajukan JC

“Training personel penanggulangan bencana, bersinergi dengan mendatangkan instruktur dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), ” katanya.

Direktur Bina Potensi Basarnas, M. Hernanto mengatakan, bahwa setiap peserta pelatihan penanganan pertolongan di air harus mengikuti pelatihan selama 72 jam.

“Kemampuan wajib dimiliki oleh setiap personel penanggulangan bencana di air adalah berenang, kalau tak bisa berenang bagaimana bisa menolong?, ” ujarnya.

Peralatan yang digunakan dalam pertolongan di wilayah air, selain perahu karet untuk evakuasi juga peralatan-peralatan standar dalam pertolongan di air.

“Selain wajib setiap personel mampu berenang, diberikan juga pelatihan untuk menggunakan berbagai peralatan standar pertolongan di wilayah air,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI