Suara.com - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyebut 85 persen generasi milenial Indonesia rentan terpapar radikalisme. Media sosial (medsos) disinyalir menjadi akses bagi penyebaran radikalisme tersebut.
Presentase tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dikatakannya, faktor mudahnya generasi muda mengakses media sosial, juga menjadi kesempatan bagi penyebar paham radikalisme mencari mangsa.
Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi virtual yang digelar Persatuan Alumni GMNI bertajuk Pertahanan Negara dan Keamanan Nasional : Strategi, Kebijakan dan Pembangunan Sesuai Karakter Bangsa pada Selasa (15/6/2021).
"Kecenderungan ini dikuatkan dengan adanya survei dari BNPT terbaru bahwa 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme," katanya.
Baca Juga: BIN Sebut Peralatan Negara Ditempel Satelit Mata-Mata Asing
Dia lantas menilai, kalau hasil survei itu sudah sepatutnya menjadi perhatian banyak pihak. Terlebih Indonesia tengah menikmati bonus demografi, di mana penduduknya didominasi usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah mencapai 191,08 juta jiwa (70,72 persen).
Ia mengingatkan agar bonus demografi itu diperhatikan betul agar tidak menghasilkan dampak negatif khususnya bagi anak-anak muda.
"Ini menjadi sebuah pedang bermata dua jika kita tidak pandai menatanya."