Vonis Jaksa Pinangki Disunat, Muannas: Ada Masalah Serius di Peradilan Kita

Selasa, 15 Juni 2021 | 14:03 WIB
Vonis Jaksa Pinangki Disunat, Muannas: Ada Masalah Serius di Peradilan Kita
Terdakwa kasus penerimaan suap dari Djoko Tjandra terkait pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA), Pinangki Sirna Malasari menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/1/2021). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PSI, Muannas Alaidid angkat bicara mengenai vonis terdakwa kasus koripsi Jaksa Pinangki Sirna Malasari yang disunat dari 10 tahun menjadi 4 tahun penjara.

Muannas merasa curiga ada permasalahan serius di lembaga peradilan Indonesia sehingga bisa menghasilkan vonis yang mencederai rasa keadilan rakyat.

Hal itu disampaikan oleh Muannas melalui akun Twitter miliknya @muannas_alaidid.

"Ada masalah serius di peradilan kita," kata Muannas seperti dikutip Suara.com, Selasa (15/6/2021).

Muannas yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menilai, seharusnya penegak hukum memberikan vonis pemberat kepada Pinangki.

Pasalnya, Pinangki juga merupakan seorang penegak hukum yang berani bermain tindak pidana korupsi demi keuntungan pribadinya.

Ia menolak jika hakim beralasan memberikan keringanan 6 tahun jika hanya karena Pinangki merupakan seorang wanita.

"Memang delik korupsi hanya untuk laki-laki, justru sebagai penegak hukum mestinya Pinangki ditambah 1/3 dari hukuman pokok sebagai pemberatan," tegasnya.

Komentar Muannas soal vonis jaksa Pinangki disunat (Twitter/muannas_alaidid)
Komentar Muannas soal vonis jaksa Pinangki disunat (Twitter/muannas_alaidid)

Vonis Jaksa Pinangki Lebih Ringan

Baca Juga: Jaksa Pinangki Divonis Lebih Ringan, Netizen Geram: Ngeledek Nalar Publik

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan banding yang diajukan terdakwa Jaksa Pinangki Sirna Malasari dalam kasus suap dan gratifikasi terkait Djoko Tjandra. Dalam putusannya itu, Pinangki mendapatkan pengurangan hukuman penjara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI