Suara.com - Mantan Perdana Mentari Israel, Benjamin Netanyahu ditegur dan disarankan untuk pindah ke kursi oposisi setelah dinyatakan kalah dalam hari penghitungan suara.
Menyadur BBC Selasa (15/06), pria yang memimpin Israel selama 12 tahun itu kembali ke kursi lamanya secara refleks, setelah berjabat tangan dengan Naftali Bennett.
Namun baru sesaat ia duduk, seseorang datang dan berbisik padanya. Tak jelas apa yang diucapkan tapi sepertinya itu berkaitan dengan kursi yang tak lagi menjadi miliknya.
Dalam video singkat yang dibagikan BBC, pria yang akrab disapa Bibi itu tampak kaget namun segera patuh dan pindah ke tempat duduk oposisi.
Baca Juga: Kalahkan Oposisi, Mantan Perdana Menteri Menangi Pilpres Mongolia
Mengingat 12 tahun ia tak pernah meninggalkan posisi maupun kursinya, wajar jika benjamin Netanyahu tampak sedikit murung saat itu.
Kini Israel memiliki perdana menteri baru, Naftali Bennett, yang secara resmi aktif bekerja sejak hari Senin. Ia berhasil menggulingkan Benjamin Netanyahu, setelah 12 tahun memerintah.
Gesekan seputar penggulingan Netanyahu terlihat jelas karena tak ada upacara penyerahan tradisional, yang disebut AP sebagai 'tanda kemarahan dan permusuhan' Netanyahu.
Lalu pidato perpisahannya yang dinilai kurang ramah oleh Charles Pierce dari Esquirecatatan. "Hak tidak akan melupakan penipuan Bennett," kata Netanyahu sebelum pemungutan suara parlemen yang mendukungnya.
"Saya akan memimpin Anda dalam pertempuran setiap hari melawan pemerintah sayap kiri yang jahat dan berbahaya ini, dan menjatuhkannya. Dengan bantuan Tuhan, ini akan terjadi lebih cepat dari yang Anda kira."
Baca Juga: Israel Memanas, Oposisi Umumkan Gulingkan Netanyahu dan Bentuk Pemerintahan Baru