Berakhirnya 12 Tahun Kekuasaan Benjamin Netanyahu, 'Raja Bibi' dari Israel

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 15 Juni 2021 | 12:20 WIB
Berakhirnya 12 Tahun Kekuasaan Benjamin Netanyahu, 'Raja Bibi' dari Israel
Benjamin Netanyahu. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Koalisi Bennet terbentuk dari delapan partai termasuk sebuah partai Arab, Ra'am untuk pertama kalinya dalam sejarah pemerintahan Israel. Warga keturunan Arab mencakup 20 persen dari penduduk Israel yang mengungkapkan bahwa mereka selalu mengalami diskriminasi.

Pakar ilmu politik Guy Ben Porat menguraikan bahwa memasukkan sebuah partai Arab dalam pemerintahan Israel itu penting. “Kita mempunyai sebuah partai Arab dalam pemerintahan dan memperoleh legitimasi, walau sesaat, juga oleh sayap kanan Likud. Jadi, ini menunjukkan perubahan pada masa mendatang, di mana warga keturunan Arab termasuk mitra yang setara dalam kehidupan politik Israel.”

Ketika gilirannya tiba untuk berbicara, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan tajam menyerang Bennet sebagai pembohong dan berjanji untuk segera kembali berkuasa.

Naftali Bennett, calon kuat pengganti Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel. (Foto: Gil COHEN-MAGEN/AFP)
Naftali Bennett, calon kuat pengganti Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel. (Foto: Gil COHEN-MAGEN/AFP)

Netanyahu mengemukakan berbagai perayaan di Iran, menyiratkan bahwa Bennet tidak akan dapat menghentikan Iran untuk menjadi kekuatan nuklir. Ia juga menegaskan akan bekerja siang dan malam untuk menyingkirkan pemerintahan Bennet yang dikatakan berhaluan kiri. Dia menambahkan pemerintahan baru Israel itu akan jatuh lebih cepat dari perkiraan banyak orang.

Palestina menyatakan tidak mengharapkan banyak perubahan dalam kebijakan Israel di bawah Perdana Menteri yang baru. (Sumber: VOA Indonesia)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI