Suara.com - Tatkala Indonesia masih bergelut dengan kenaikan jumlah penderita covid-19, pemerintah federal Malaysia mematok target negerinya akan mencapai kekebalan atau herd Immunity pada Agustus 2021.
Menyadur Straits Times, Senin (14/6/2021), pencapaian ini bisa berjalan lebih cepat karena mereka membuka lebih banyak pusat vaksinasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Pada 11 Juli, Malaysia sudah memvaksinasi lebih dari 13 persen warganya atau sekitar 4.227.554 dari 32 juta penduduk untuk dosis pertama, kata Menteri Kesehatan Adham Baba.
Selangor mencatat jumlah tertinggi orang yang menyelesaikan dosis kedua yaitu 170.855 jiwa, diikuti oleh Sarawak (133.516), Kuala Lumpur (122.564), Perak (121.740) dan Johor (118.317).
Baca Juga: Sejalan dengan Indonesia, Malaysia Tidak Berangkatkan Jemaah Haji Tahun Ini
Tidak ada angka berapa banyak orang yang telah divaksinasi di Putrajaya, ibu kota administratif Malaysia.
Wilayah federal Kuala Lumpur memiliki 1,8 juta orang dan Putrajaya 92.000, menurut perkiraan pemerintah.
Pencapaian ini membuat pemerintah Malaysia mengerjakan Rencana Pemulihan Nasional selangkah lebih awal dengan pelonggaran pembatasan secara bertahap, ujar Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Rencana yang mempertimbangkan statistik dan kebijakan terkini tentang tindakan penahanan, kemajuan ekonomi dan vaksinasi ini akan dipresentasikan ke Dewan Keamanan Nasional pekan depan.
“Beberapa menteri kunci yang terlibat sudah duduk bersama saya untuk mempresentasikan draf. Pada dasarnya bagus, tapi belum disempurnakan."
Baca Juga: Keras! Warga Malaysia Hujat UAS Soal Haji 2021: Muslim di Malaysia Pun Marah Sama Somad
“Sudah saatnya kita ingin menetapkan exit strategy atau Rencana Pemulihan Nasional dari masalah ini, tapi ini tantangan besar tergantung kerja sama dan dukungan semua pihak,” ujarnya, seperti dikutip Bernama.
Muhyiddin mengatakan rencana itu juga membantu rumah sakit dalam mengelola kapasitas mereka.
"Kita harus membantu Kementerian Kesehatan mengelola layanan kesehatan (kapasitas) untuk memastikan bahwa sistem perawatan kesehatan kita tidak runtuh, harus ada cukup rumah sakit, fasilitas tempat tidur, ventilator, dan staf rumah sakit," katanya.