Suara.com - Angka penularan Covid-19 di ibu kota belakangan ini kembali meroket. Akibatnya, kapasitas untuk tempat isolasi pasien corona di rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, semakin menipis.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun turut bereaksi atas kondisi ini. Anies mengatakan Pemprov DKI telah menyiapkan Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat isolasi.
"Apabila nanti dibutuhkan penambahan kita sudah siapkan Rusun Nagrak untuk bisa digunakan," ujar Anies di kantor PMI DKI Jakarta, Senin (15/5/2021).
Rusun Nagrak, kata Anies, bisa menampung 2.500 orang. Namun lokasi ini khusus untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.
Baca Juga: Bahas Anies-Rizieq Pilpres 2024, Ferdinand Dijagokan dengan Lucinta Luna hingga Aldi Taher
"Di sana ada lebih dari 2500 tempat tidur yang bisa dipakai. Jadi kita bergeraknya bertahap," kata Anies.
Namun Anies menyebut saat ini Rusun Nagrak masih belum digunakan. Sebab pihaknya masih fokus menempatkan pasien ke Wisma Atlet.
"Saat ini kita masih menggunakan fasilitas di wisma atlet kita akan konsentrasikan di situ," pungkasnya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet tambah 2.000 tempat tidur pasien Covid-19. Ini sebagai upaya antisipasi peningkatan jumlah pasien.
Kesiapan untuk menambah kapasitas diputuskan manajemen RSDC WIsma Atlet Kemayoran saat menggelar rapat khusus pada hari Minggu (13/6/2021) kemarin.
Baca Juga: Kasus Melonjak, Anies: Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 Tersisa 25 Persen
"Kami menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
"RSDC Wisma Atlet Kemayoran sanggup menampung 7.937 pasien," kata Mayjen Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Penambahan kapasitas merespons dinamika bertambahnya jumlah pasien beberapa waktu terakhir.
Sebanyak 4.836 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 masih dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran hingga Minggu (13/6).
"Tingkat hunian mencapai 80,68 persen," ungkap Mayjen Tugas.
Penambahan kapasitas dilakukan dengan mengoptimalkan setiap unit apartemen/rusunawa di tower 4,5, 6, dan 7.
"Setiap unit kami maksimalkan daya tampungnya jadi tiga pasien, terutama pasien kategori gejala ringan. Tadinya maksimal hanya dua pasien," kata Tugas.
Sementara itu Tower 8 di Pademangan difungsikan untuk isolasi WNI yang baru tiba dari luar negeri.
Dengan penambahan kapasitas hingga 7.937 orang, manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga mengajukan tambahan 150 dokter dan 300 perawat.