Suara.com - Sidang pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, akan menghadirkan saksi-saksi di pengadilan junta pada Senin (14/6/2021). Persidangan digelar lebih dari empat bulan setelah kudeta militer.
Protes-protes hampir setiap hari telah mengguncang Myanmar sejak para jenderal menggulingkan pemerintahannya pada Februari, mengakhiri demokrasi 10 tahun.
Menurut sebuah kelompok pemantau setempat, pergolakan massa dibalas dengan tindakan brutal militer yang telah menewaskan lebih dari 850 orang.
Junta menjatuhkan serangkaian dakwaan terhadap pemenang hadiah Nobel itu, mulai dari menerima 11 kilogram emas secara ilegal hingga melanggar Undang-undang (UU) kerahasiaan era kolonial.
Baca Juga: Pesawat Militer Myanmar Jatuh di Mandalay, Junta: Cuaca Buruk
Pada Senin (14/6), tim pembelanya akan menanyai saksi-saksi mengenai dakwaan bahwa Suu Kyi mengimpor walkie-talkie secara ilegal dan melanggar pembatasan virus corona dalam pemilu tahun lalu yang dimenangkan oleh partainya, Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD).
Para pengacaranya memperkirakan sidang akan selesai 26 Juli. Tim hukum Suu Kyi hanya diperbolehkan menemuinya dua kali sejak ia dikenai tahanan rumah.
Sidang kasus itu akan digelar setiap Senin.
Apabila terbukti bersalah atas segala dakwaan, Suu Kyi, 75 tahun, terancam hukuman penjara 10 tahun. (Sumber: VOA Indonesia)
Baca Juga: Membelot, Ratusan Tentara Myanmar Serang Balik Militer