Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui angka penularan Covid-19 di Jakarta meroket. Bahkan kenaikan kasus aktif mencapai 50 persen dari jumlah semula.
Anies menyebut lonjakan kasus ini terjadi dalam satu pekan terakhir. Kasus aktif berarti orang yang terjangkit Covid-19 dan saat ini sedang dalam masa isolasi atau perawatan.
Pada tanggal 6 Juni kata Anies, kasus aktif berjumlah 11.500. Namun pada 13 Juni kemarin, jumlahnya bertambah 6.100 pasien.
“Dalam beberapa hari ini kita saksikan pertambahan kasus covid-19 dengan lonjakan amat tinggi, data menunjukan bahwa dalam sepekan terakhir kasus aktif di Jakarta pada tanggal 6 Juni 2021 adalah 11.500, dan pada 13 Juni 2021 jadi 17.400. Dalam sepekan telah terjadi peningkatan 50 persen,” ujar Anies dalam keterangan tertulis, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Penyebaran Covid Masuk Fase Genting, Anies: Saya Peringatkan pada Semua di Jakarta...
Tak hanya itu, Anies juga menyebut positivity rate di Jakarta meningkat. Pada pekan lalu angkanya berada di 9 persen, dan sekarang sudah naik ke 17 persen.
"Dengan pertambahan kasus baru empat hari terakhir setiap hari bertambah 2.000, 2300, 2400, dan per Minggu 13 Juni 2700," katanya.
Mantan Mendikbud ini pun juga sudah berupaya dengan meningkatkan kemampuan tes PCR kepada warga. Namun, hasilnya masih menunjukan tingkat penularan yang tinggi.
"Meskipun di sisi lain kemampuan testing di DKI Jakarta dalam sepekan ini ditingkatkan dari 4 kali lipat standar WHO menjadi 8 kali lipat, itupun masih menunjukkan angka positivity rate tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Uji Coba Vaksin Baru, Rusia Malah Alami Kenaikan Kasus COVID-19