PERSI Ungkap Kondisi RS Mulai Krodit, Ada Pasien Covid-19 Tak Mau Dirawat

Senin, 14 Juni 2021 | 06:30 WIB
PERSI Ungkap Kondisi RS Mulai Krodit, Ada Pasien Covid-19 Tak Mau Dirawat
Sebagai ILUSTRASI: Simulasi penanganan pasien virus corona di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto. (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) meminta seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia bersiaga menghadapi lonjakan pasien usai libur lebaran yang dampaknya mulai terlihat dalam beberapa pekan ini.

Sekjen PERSI dr. Lia G. Partakusuma mengatakan, seluruh RS anggota PERSI wajib menerapkan anjuran Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19.

"Jika BOR-nya telah terisi lebih dari 80 persen dari peruntukan untuk COVID-19, maka kapasitas akan ditambah lagi menjadi 40 persen. Dan 25 persen dari tempat tidurnya harus menjadi ICU khusus ruang isolasi COVID-19," kata Lia dalam keterangannya, Senin (14/6/2021).

Dia melaporkan di rumah sakit anggota PERSI yang kapasitas tempat tidurnya tidak banyak memang pasien sudah mulai membludak. Antrean di IGD juga sudah mulai panjang, termasuk di Jakarta.

Baca Juga: Satpol PP Bubarkan Kerumunan di Alun-alun Malang Cegah Penularan Covid-19

Antrean ini disebabkan oleh pasien yang datang banyak dan harus diskrining terlebih tes COVID-19 dahulu.

"Saat menunggu hasil tes ini yang menyebabkan antrean panjang pasien. Hal ini sebenarnya tidak kita inginkan. Kita maunya pasien cepat masuk, dan cepat juga keluar. Agar tidak berkerumun di Rumah Sakit,” jelasnya.

Saat kapasitas rumah sakit tidak lagi mencukupi, pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain, namun Lia mengungkapkan hal ini pun terkadang menemui kendala di lapangan.

“Tapi tidak semua pasien bersedia dirujuk. Malah ada yang akhirnya menolak dirawat. Ini kan sebetulnya tidak boleh,” ungkap Lia.

Dia berharap masyarakat bersikap kooperatif saat diperiksa kesehatannya, dan selalu menerapkan protokol kesehatan 3M; menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca Juga: Covid-19 di Kabupaten Madiun Beringas! 66 Warga Terpapar Virus, Satu Dusun Mikro Lockdown

"Semoga masyarakat bisa memahami bahwa kemampuan rumah sakit itu memiliki batas, sehingga tidak lalai dalam menjalankan protokol kesehatan,” tuturnya.

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan angka keterisian tempat tidur atau bed naik 100 persen akibat lonjakan pandemi Covid-19 usai lebaran.

Sebelum lebaran, angka keterisian tempat tidur hanya 20 ribu dari total 75 ribu tempat tidur isolasi yang disediakan negara.

"Tapi per kemarin untuk update hari ini sudah naik ke 40 ribu, jadi naik 100 persen dalam waktu satu bulan pas hari ini satu bulan setelah lebaran," kata Budi dalam diskusi IDI Jawa Tengah, Minggu (13/6/2021).

Selain itu tempat tidur untuk pasien Covid-19 di ICU juga hampir penuh, dari 7.500 sudah terisi hampir 4.000 usai lebaran.

"Sudah saatnya kita untuk sangat hati-hati, jangan underestimate, jangan overconfidence, jangan mobilitasnya terlampau tinggi," tegasnya.

Secara kumulatif, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 1.911.358 orang Indonesia, kini masih terdapat 113.388 kasus aktif, 1.745.091 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 52.879 jiwa meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI