Survei SMRC: Banyak yang Tahu Puan Maharani, Tapi yang Suka Ganjar dan Risma Lebih Tinggi

Minggu, 13 Juni 2021 | 17:03 WIB
Survei SMRC: Banyak yang Tahu Puan Maharani, Tapi yang Suka Ganjar dan Risma Lebih Tinggi
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden 2024. Survei itu berhubungan dengan faktor tahu dan suka terhadap capres yang dipilih oleh masyarakat.

Dalam hasil survei tersebut diketahui, tingkat pengatahuan masyarakat terhadap Puan Maharani ternyata lebih tinggi dibandingkan Ganjar Pranowo.

Meski keduanya bukan yang tertinggi dalam survei, namun hasil itu menempatkan Puan dan Ganjar di urutan keenam dan ketujuh dalam elektabilitas capres dari trend tahu tokoh.

"Puan Maharani 58 (persen), Pak Ganjar Pranowo itu hanya 57 persen," kata Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad secara daring pada Minggu (13/6/2021).

Baca Juga: Ditanya Dedi Corbuzier Beredia Maju Jadi Capres 2024, Prabowo: Pasti Mau Dong

Adapun di urutan teratas hasil survei berdasarkan trend tahu tokoh itu ditempati oleh Prabowo Subianto dengan 98 persen, disusul kemudian oleh Anies Baswedan 83 persen, Sandiaga Uno 83 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 68 persen, dan Ridwan Kamil 65 persen.

"Pak Prabowo kita lihat di sini tingkat pengetahuan publik sudah sangat besar. Jadi hampir seluruh publik Indonesia itu tahu Pak Prabowo Subianto 98 persen pada survei terakhir," ujar Saidiman.

Sementara itu kembali ke Puan dan Ganjar, kendati masyarakat lebih mengetahui figur Puan, namun persoalan masyarakat yang memilih karena faktor suka tenyata lebih tinggi terjadi pada Ganjar.

Hal itu diketahui melalui hasil survei berbeda terkait trend suka tokoh (dari yang tahu). Hasil survei tersebut menempatkan Ganjar di urutan ketiga dengan perolehan 84% di bawah Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang masing-masing mendapat 85 persen.

"Pak Ganjar Pranowo dari yang tahu, yang suka kepada Pak Ganjar itu 84 persen," kata Saidiman.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Partai Gelora Dukung Capres yang Punya Ide Bukan Sekedar Figur

Diketahui posisi Ganjar jauh di atas Puan yang berada di urutan 12 dengan perolehan 58 persen. Di bawah Ganjar, justru ada nama kader PDIP yang sekarang menjabat Menteri Sosial, yakni Tri Rismaharini. Mantan wali kota Surabaya itu menempati urutan keempat dengan 84 persen.

Sementara itu di atas Puan masih ada nama-nama lain, semisal Khofifah Indar Prawansa 81 persen, Prabowo Subianto 78 persen, Erick Thohir 76 persen, dan Anies Baswedan 75 persen.

"Selebihnya kita bisa baca sendiri ada Pak Mahfud MD 73 persen, AHY 69 persen, Andika Perkasa 62 persen, Puan Maharani 58 persen, Budi Gunawan 50 persen, Airlangga Hartarto 44 persen," kata Saidiman.

Saidiman dalam paparannya mengatakan karena untuk dipilih seorang yang dikenal harus disukai maka untuk sementara yang paling kompetitif untuk dikampanyekan adalah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno,
Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Khofiffah. 

Kenaikan tingkat kedikenalan mereka potensial menaikkan elektabilitas mereka juga karena punya resistensi (tidak suka) yang lebih kecil dibanding nama-nama lain.

"Nama-nama itu kalau disosialisasakan secara intensif kemungkinan akan mendapat elektabilitas lebih baik dari pada nama-nama lain. Mereka yang potensial tersebut bukan ketua atau elite inti partai. Ini tantangan bagi elite partai bahwa pemilih lebih menyukai tokoh-tokoh di luar elite inti partai," ujar Saidiman.

Adapun survei tersehut dilakukan terhadap warga berusia 17 tahun atau lebih pada 21-28 Mei 2021. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1072 atau 88 persen.

Sebanyak 1.072 responden ini yang dianalisis. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel
tersebut sebesar ± 3,05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dengan mematuhi protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI