Suara.com - Founder Cyber Indonesia Muannas Alaidid mengomentari kebijakan pemerintah Arab Saudi terkait kuota yang hanya diberikan pada 60.000 jemaah dalam negeri.
Lewat sebuah cuitan yang ia unggah pada Minggu (13/6/2021), Muannas mengunggah sebuah artikel berita yang menyebut soal keputusan Arab Saudi terkait kuota haji.
Muannas menyindir para penyebar hoaks tentang haji di Indonesia dan menyebut mereka sebagai pihak yang memelihara opini agar publik terus tak mempercayai pemerintah.
"Mereka sebarkan hoaks hanya ingin mendelegitimasi dan memelihara opini agar publik terus tidak percaya terhadap pemerintah," tulis Muannas dalam cuitan tersebut.
Baca Juga: Menag Gus Yaqut: Arab Saudi Hanya Izinkan Warganya dan Eskpatriat yang Naik Haji
Muannas lantas memberikan contoh perbuatan pihak yang ia sebut sebagai penyebar hoaks dengan mengungkit kasus Ratna Sarumpaet yang terjadi beberapa tahun lalu.
"Lihat betapa jahatnya mereka setelah dulu gagal bodohi publik dalam kasus Ratna Sarumpaet," lanjut Muannas.
Menanggapi cuitan tersebut, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka turut menyoroti pernyataan-pernyataan provokatif terkait polemik haji di Indonesia hingga menyebabkan sebagian calon jemaah menarik dana haji mereka.
"Gue yakin yang sudah menarik dananya pasti menyesal, karena menunggu antrean berikutnya dari belakang, hanya kemakan c*ngor isu hoaks yang nggak bertanggung jawab," tulis salah seorang warganet.
"Harusnya ditangkap... Ini kan udah meresahkan... dan termakan dengan hoax yang mereka sebarkan," komentar warganet lainnya.
Baca Juga: Warga Kudus Mulai Tinggalkan Asrama Haji Donohudan, 98 Orang Dinyatakan Negatif Covid-19
"Mestinya aparat keamanan & pihak terkait pasti tahu risiko betapa bahayanya terhadap keutuhan & keamanan NKRI, tapi kenapa terus berlanjut, jangan sampai terlambat & menjadi bom waktu dikemudian hari," komentar salah satu warganet.
"Kasihan yang terlanjur menarik dananya, andai mendaftar kembali. Antriannya jadi lebih panjang lagi," sambung warganet lain.
Mempertimbangan kondisi di masa pandemi, pemerintah Arab Saudi melalui beberapa kementerian terkait membuat kebijakan bahwa ibadah haji tahun ini hanya akan diikuti oleh peserta jemaah yang sudah ada di dalam negeri, baik warga negara Arab Saudi maupun ekspatriat.
Pelaksanaan ibadah haji tahun ini diketahui hanya akan diikuti oleh 60.000 jemaah saja.