Suara.com - Para aktivis dan kelompok medis mengatakan penembakan di sebuah rumah sakit pada Sabtu (12/6/2021) di kota yang dikuasai kombatan yang didukung Turki di Suriah, menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk dua staf medis.
Belum jelas siapa di balik penembakan itu, yang datang dari wilayah di mana pasukan pemerintah dan kombatan pimpinan Kurdi dikerahkan.
Asosiasi Medis Amerika Suriah, sebuah kelompok bantuan yang membantu pusat-pusat medis di wilayah yang beroposisi, mengatakan RS al-Shifaa di Kota Afrin diserang dengan dua rudal. Banyak orang juga terluka akibat serangan itu.
Sedikitnya empat staf medis lain terluka, termasuk seorang bidan yang luka parah, kata kelompok bantuan itu. Poliklinik dan ruang persalinan hancur, tambahnya.
Baca Juga: Gembong Mafia Turki Tuduh Presiden Erdogan Danai Jihadis di Suriah
Para kombatan Turki dan Suriah merebut Afrin pada 2018, dalam operasi militer yang memukul mundur para pejuang Kurdi dan membuat ribuan warga Kurdi mengungsi. Turki menganggap kombatan Kurdi yang menguasai Afrin sebagai teroris. Sejak itu, terjadi serangkaian serangan terhadap target-target Turki di wilayah itu. (Sumber: VOA Indonesia)