Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo, Sabtu (12/6/2021).
Dalam kunjungan kerja tersebut, gus menteri juga menghadiri Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara, di Hotel Damhil UNG.
Abdul Halim Iskandar, dalam pertemuan tesebut, mengakui program Dana Desa masih terus ditingkatkan agar bisa berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan tingkat kemiskinan serta meningatkan kesehatan warga desa.
Ia mengakui, terdapat sejumlah faktor pada program Dana Desa yang harus terus dibenahi untuk memenuhi target tersebut.
Baca Juga: Mendes PDTT Usul Alokasi Dana Otsus Papua Bisa untuk Pembangunan Kampung
Pertama, kata dia, fokus pemanfaatan Dana Desa harus diperjelas. Selain itu, terdapat persoalan pemanfaatan Dana Desa yang tidak terencana dan mengambil banyak fokus.
Abdul Halim menegaskan, kedua persoalan tersebut harus segera diselesaikan, sehingga kemiskinan bisa ditekan dan kesehatan masyarakat desa dapat ditingkatkan.
“Kita harus jujur mengakui, dari sekian tahun perjalanan Dana Desa di indonesia, kontribusi pada penurunan kemiskinan masih belum begitu signifikan. Itu semata-mata karena belum fokusnya pemanfaatan Dana Desa. Sementara permasalah utama yang dihadapi di desa hari ini adalah kemiskinan, kesehatan, stunting (kekurangan gizi),” kata Abdul Halim.
Tidak mengherankan, dua hal yang kemudian menjadi prioritas Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin dalam periode ini adalah, mencari cara mengentaskan masalah kemiskinan dan kesehatan di desa.
Kabar baiknya, kata Halim, Kemendes PDTT kekinian sudah mulai melaksanakan penataan konsep, lalu menerjemahkannya dalam program Sustainable Development Goals (SDGs) desa.
Baca Juga: Mendes PDTT Ajak Kepala Desa Perempuan mulai Menata Desa
“Karena dalam SDGs ada 17 goals, (di dalamnya ada) SDGs desa dengan 18 goals. Kenapa 18? Karena kita membangun desa, dan saya selalu mengatakan di mana-mana, membangun desa jangan sekali-sekali keluar dari akar budaya desa,” tegas Abdul Halim.
Regional Meeting sendiri merupakan wujud keseriusan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bersama Kementerian Desa dan Pemerintah Daerah kawasan Teluk Tomini serta Maluku Utara, untuk merevitalisasi kawasan Teluk Tomini dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan ekonomi dan investasi perdesaan.
Selain Abdul Halim, acara ini dibuka oleh Wakil Ketua DPR-RI Muhaimin Iskandar. Selain itu, Rektor UNG Eduart Wolok, perwakilan Gubernur Sulawesi Utara, Gubernur Gorontalo, Gubernur Sulawesi Tengah, Gubernur Maluku Utara serta bupati dan wali kota di wilayah kawasan turut hadir. [Wawan Akuba]