Suara.com - Beredar sebuah poster mengenai konvensi calon presiden 2024 dari Nahdatul Ulama (NU).
Dalam poster tersebut, disebutkan 13 nama tokoh NU yang menjadi calon presiden 2024 dari NU, dan disebutkan juga Tim Sembilan PBNU sebagai penyelenggara konvensi tersebut.
Dilansir dari beritaonline.com poster yang mengklaim bahwa NU selenggarakan poling konvensi calon presiden 2024 telah beredar di WhatsApp grup para Kiai dan Kader NU.
Berikut narasi yang beredar:
Baca Juga: Ditolak Mantan Calon Mertua karena Bukan PNS, Wanita Ini Beri Balasan Menohok
“Sukseskan Konvensi Capres NU 2024. Capres NU 2024: Said Aqil Siraj (SAS) – Khofifah Indar Parawangsa (KIP) – Abdul Muhaimin Iskandar (AMI) – Yeni Wahid – As’ad Said Ali – Mahfud MD – Ida Fauziyah -Wahidudin Adam – Nazarudin Umar – Andi Jamaro Dulung – Ali Masykur Musa (AMM) – Nusron Wahid – Yaqur Cholil Qoumas. Penyelenggara: TIM SEMBILAN7 PBNU”
Lalu benarkah klaim tersebut?
Berdasarkan penulusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan media Suara.com, klaim konvensi Capres NU 2024 dalam poster yang beredar tersebut adalah salah.
Faktanya, melalui situs resmi NU, nu.or.id, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU mengonfirmasi bahwa poster yang beredar tersebut merupakan hoaks.
“Itu (poster dan poling) hoaks. Saya pastikan tidak ada tim sembilan dari PBNU untuk konvensi Capres NU 2024,” tegas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU H Andi Najmi Fuaidi.
Baca Juga: Ketahuan Ngutil, Wanita Digeledah Pegawai Toko: Kosmetik, Sabun, Shampo Dicuri
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj juga turut menanggapi beredarnya poster dan poling online Sukseskan Konvensi Capres NU 2024 tersebut.
Ia menegaskan pihaknya tidak memiliki agenda politik praktik. Meski demikian, bukan berarti NU melarang untuk berpolitik.
Secara organisasi, NU harus menjaga jarak dengan partai politik dan berbagai aktivitas yang dilakukan partai politik. Tujuannya agar NU tidak digunakan untuk kepentingan politik praktis.
Ditegaskan pula bahwa agenda konvensi Capres NU 2024 itu tidak akan pernah terjadi selama tidak ada perubahan putusan dari Muktamar tentang posisi NU sebagai jamiyah diniyah ijtimaiyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan).
Kesimpulan
Dengan demikian klaim NU Gelar Konvensi Calon Presiden 2024 merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.