Suara.com - Beredar sebuah video di media sosial memperlihatkan sebuah obat dengan harga yang fantastis.
Video tersebut beredar di TikTok dan menjadi viral atau FYP.
Dalam video singkat itu, sang pengunggah pun heran dengan harga obat yang dipegangnya.
"Pernah ga liat obat mahal banget" tulis keterangan video tersebut.
Baca Juga: Viral! Bandit Jalanan Jarah Kerupuk dan Sepeda Motor Pakai Golok
Tidak dijelaskan dalam video tersebut obat apa yang ia pegang. Namun, obat itu memiliki harga yang cukup fantastis.
Tertulis nominal sebesar Rp 42.240.000. Dengan harga empat puluhan jutaan ini, ia hanya menadapatkan 10 tablet saja.
Mahalnya harga obat ini kemudian mendapatkan beragam komentar dari warganet.
"Obat lupus gue 15 juta perbotol/bulan kawan. Minta doanya ya, semoga saya terus bisa berjuang dengan sekedar jualan es," ujar warganet.
"Bersyukurlah kalo yang masih bisa nebus obat.. Kalo orang nggak punya udah pasrah diYasin-kan saja," tambah yang lain.
Baca Juga: Viral Curhat Wanita Hamil di Luar Nikah, Pasangan Tak Tanggung Jawab, Pergi Usai Tunangan
"Jawaban kalau sehat itu mahal," kata warganet.
"Yang paling mahal di dunia ini adalah kesehatan. Maka banyak-banyak bersedekah," sambung lainnya.
"Gue pegang botol albumin infus aja gemeter takut rusak. Apalagi obat harga segini," timpal warganet.
"Yaampun obat cancer. Siapa yang kena?" tanya warganet.
Boleh Enggak Sih Minum Obat dan Vitamin Berbarengan? Ternyata Ini Faktanya.
Suplemen vitamin kerap jadi andalan untuk memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan tubuh agar bisa bekerja maksimal. Tapi seringkali orang salah kaprah mengonsumsi vitamin bersamaan dengan obat, bolehkah?
Nutrition Expert YOUVIT Puteri Aisyaffa, S.Gz, RD mengingatkan sebelum mengonsumsi vitamin perhatikan lebih dahulu bentuk dan jenis vitamin yang akan dikonsumsi.
Apabila bentuknya tablet atau kapsul maka dipersilahkan diminum bersama dengan obat.
Tapi apabila bentuknya seperti gummy yang kenyal atau nampak seperti makanan, maka disarankan beri jeda antara obat dan vitamin tersebut.
"Sebaiknya berikan jeda waktu konsumsi antara suplemen (bentuk gummy) dengan obat-obatan, karena takutnya ada interaksi obat dan makanan," ujar Puteri dalam acara YOUVIT, Kamis (3/6/2021).
Ia menambahkan jeda waktu yang bisa diterapkan berkisar antara 1 hingga 2 jam.
Untuk urutannya dibebaskan, entah obat lebih dulu atau suplemen lebih dulu tidak jadi masalah, yang terpenting adalah jeda waktunya.
"Pokoknya harus diberi jeda," tegas Puteri.
Namun apabila tetap merasa khawatir, kata Puteri bisa berkonsultasi dengan dokter pemberi obat, aturan mengonsumsi vitamin dan obat.
"Tanya dulu ke dokter, mereka rekomendasi apa bisa diikuti karena masing-masing orang punya kondisi berbeda dan dokter mereka yang tahu kondisi tubuh paling baik," tutupnya.