Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut saat ini kondisi Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta sedang gawat. Ini dikarenakan adanya lonjakan pasien positif.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan angka keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi saat ini mencapai 67,05 persen dan masih akan terus bertambah.
"Hal ini dapat menggambarkan kegawatan yang terjadi karena semakin tinggi pasien harian yang masuk, maka semakin menunjukkan kegawatan situasi," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Jumat (11/6/2021).
Wiku menyebut sebelum lebaran pasien yang masuk ke Wisma Atlet hanya sekitar puluhan orang, kini usai lebaran melonjak hingga 500-an orang per hari.
Baca Juga: Harus Pakai Resep Dokter, Satgas Covid-19 Minta Pemda Awasi Peredaran Obat Ivermectin
"Artinya, kenaikannya mencapai 359 persen. Perkembangan yang tidak diharapkan ini tentunya perlu segera disikapi oleh seluruh kepala daerah terkait," tegasnya.
Wiku mengungkapkan, berdasarkan laporan per tanggal 8 Juni 2021, pasien yang masuk ke Wisma Atlet didominasi dari wilayah Kecamatan Cipayung, Kecamatan Ciracas, dan Kecamatan Pasar Minggu.
"Kita tidak bisa terus mengandalkan Wisma Atlet sebagai buffer dari fasilitas pelayanan pasien Covid-19. Antisipasi kenaikan kasus dan peningkatan wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya harus dilakukan," ucap Wiku.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan I), Kolonel Marinir Aris Mudian melaporkan jumlah pasien di RSD Wisma Atlet saat ini 4.019 orang dari total 5.994 tempat tidur yang tersedia.
Ribuan pasien positif Covid-19 bergejala ringan hingga sedang itu tengah dirawat di tower 4, 5, 6, dan 7.
Baca Juga: Asrama Haji Donohudan Hampir Penuh, Satgas Covid-19 Kudus Hentikan Isolasi Warga
Sejak beroperasi 23 Maret, RSD Wisma Atlet telah didatangi berbagai kategori pasien Covid-19 hingga jumlahnya mencapai 89.723 orang.
Sebanyak 85.704 orang telah keluar dari RSD Wisma Atlet, yaitu karena sembuh sebanyak 84.706 orang, dirujuk ke RS lain sebanyak 909 orang, sementara pasien yang meninggal dunia 89 orang.