Suara.com - Isu pelecehan seksual akhir-akhir ini santer dibahas setelah interview Cinta Laura viral di media sosial. Bahkan, sosok Gofar Hilman juga diseret dalam dugaan kasus pelecehan seksual. Lalu apa itu pelecehan seksual? Simak definisi pelecehan seksual, bentuk dan cara pencegahannya dalam ulasan berikut.
Cinta Laura menarik perhatian karena dia mengungkapkan secara terbuka pada permasalahan pelecehan seksual di Indonesia. Melalui kanal Youtube WAW Entertainment, Cinta Laura mengaku miris dan hatinya hancur ketika melihat angka pelecehan seksual di Indonesia yang menjangkau 82%.
Angka tersebut merupakan hasil riset dari lembaga IPSOS Indonesia. Nah, buat yang belum tahu apa saja kriteria seseorang mengalami pelecehan seksual, berikut definisi pelecehan seksual dan bentuk-bentuk pelecehan seksual yang harus dipelajari.
Definisi Pelecehan Seksual
Baca Juga: Jerinx SID Komentari Dugaan Pelecehan Seksual Gofar Hilman, Singgung Soal OTG
Berdasarkan buku "Psikologi Keselamatan Kerja" (2008) yang ditulis Tulus Winarsunu, pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya. Bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual.
Sementara itu Collier dalam buku "Pelecehan Seksual. Hubungan Dominasi Mayoritas dan Minoritas" (1998), mendefinisikan pengertian pelecehan seksual sebagai segala bentuk perilaku bersifat seksual yang tidak diinginkan oleh yang mendapat perlakuan tersebut. Ia menekankan bahwa pelecehan seksual itu dapat terjadi atau dialami oleh semua perempuan.
Dapat disimpulkan, bahwa pelecehan seksual adalah segala tindakan yang terkait dengan aktivitas seks yang tak diinginkan, termasuk permintaan untuk melakukan hubungan seks dan perilaku lain yang mengarah kepada seks baik secara verbal maupun tindakan fisik.
Kasus pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja, bahkan termasuk tempat umum seperti bus, pasar, sekolah, kantor, dan tempat-tempat pribadi seperti di rumah sendiri oleh tamu yang tidak diinginkan.
Dalam beragam kejadian pelecehan seksual prosentasenya terdiri dari 10 persen kata-kata yang mengarah ke pelecehan seksual, 10 persen intonasi yang menunjukkan pelecehan seksual, dan 80 persen bentuk non verbal yang mengarah ke pelecehan seksual. Agar lebih jelas, di bawah ini bentuk-bentuk pelecehan seksual.
Baca Juga: Jerinx SID Come Back! Komentar Pelecehan Seksual Gofar Hilman, Bahas Cancel Culture
Bentuk-bentuk Pelecehan Seksual
1. Lelucon seks
Dalam pergaulan kadang setiap orang melontarkan lelucon, dan tidak semua lelucon itu sehat. Ada yang termasuk golongan lelucon seks. Misalnya, upaya menggoda yang mengarah pada perilaku seksual ataupun organ intim seseorang sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada korban.
Contoh kasus, kata-kata atau sikap yang merujuk ke tubuh yang wanita cantik, bahenol dan lain sebagainya sebagai bahan candaan. Tak hanya secara langsung, hal ini juga bisa terjadi melalui media sosial atau chat pribadi.
2. Memegang atau menyentuh dengan tujuan seksual
Hal ini sangat jelas sekali. Tindakan menyentuh dan memegang dengan tujuan seksual dapat terjadi di mana saja. Biasanya dilakukan oleh orang yang berposisi lebih superior kepada seseorang yang dengan mudah dapat diintimidasi.
Tindakan ini biasanya mengarah pada suatu kepentingan, seperti jabatan, menyelamatkan kepentingan pribadi, dan lain sebagainya. Contoh kasus, seorang karyawan yang takut dipecat bisa mengalami pelecehan seksual semacam ini. Korban mengalami keterpaksaan karena merasa tidak memiliki pilihan lain sehingga membiarkan seseorang yang berkuasa ini menyentuhnya sampai di luar jam kerja.
3. Menempelkan anggota tubuh secara sengaja
Kondisi ini bisa terjadi di bus. Bus yang penuh sesak bisa menjadi tempat kejadian perkara pelaku pelecehan seksual mengambil kesempatan untuk menempelkan anggota tubuhnya ke tubuh orang lain. Dia bisa berdalih karena bus penuh sesak.
4. Godaan verbal
Pelecehan seksual dalam bentuk godaan verbal itu bisa terjadi terang-terangan seperti ajakan untuk melakukan hubungan seks, memuji bagian tubuh tertentu dan semua itu mengarah kepada aktivitas seksual. Secara berulang pelaku mengatakan hal-hal yang mengarah dan terkait dengan seks sampai melanggar batas etika.
Kondisi ini bisa menimbulkan atmosfer yang tidak nyaman pada korbannya. Satu-satunya cara agar terhindar dari pelecehan seksual adalah dengan menjauhi lingkungan yang berpeluang membuat korban bertemu dengan pelaku.
Pelecehan seksual dapat dicegah dengan beberapa cara, misalnya.
- Memilih lingkaran pergaulan yang sehat
- Segera menyingkir jika merasakan tanda-tanda adanya kebiasaan hal-hal berbau seks menjadi lelucon dan dianggap biasa oleh suatu lingkungan, misalnya kantor.
- Jangan menunjukkan respon kepada seorang yang melakukan pelecehan seksual dengan cara yang sama. Lebih baik dilaporkan ke pihak berwajib segera setelah mendapatkan bukti.
- Carilah dan mintalah perlindungan dari orang lain yang dapat mengatasi pelaku pelecehan seksual.
Demikian penjelasan singkat tentang pelecehan seksual mulai dari definisi, bentuk tindakan hingga upaya pencegahannya.
Kontributor : Mutaya Saroh