Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan kemunculan restoran abal-abal yang memiliki tujuh akun bermitra dengan ojek online (ojol).
Ketujuh akun tersebut menggunakan nama restoran terkenal dan berlokasi di tempat yang sama.
Namun, saat didatangi restoran tersebut jauh dari kata layak. Resto tersebut hanya berupa ruko kecil dengan dapur ala kadarnya.
Penampakan restoran abal-abal yang diduga telah sering melakukan penipuan itu beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Viral Pedagang Sempat-sempatnya Belanja Online Pas Ngulek Bumbu, Pembeli Melongo
Salah satu korbannya mengaku ia memesan nasi pecel melalui jasa ojol. Ketika pesanannya sudah datang, ia terkejut melihat penampakan makanan yang dipesannya tak sesuai dengan gambar promosi resto tersebut.
Akhirnya ia meminta driver ojol kembali ke resto tersebut dan ia juga ikut mendatangi resto tersebut.
Setibanya di resto yang berada di Surabaya, ia terkejut melihat penampakan resto yang tak cocok dikatakan sebagai resto.
"Penipuan resto berkedok Gr*bfood atau G*food.kelihatannya makanannya enak-enak tapi datangnya gimana," kata korban seperti dikutip Suara.com, Jumat (11/6/2021).
Di resto abal-abal itu, si penjaga resto memiliki tujuh unit HP dengan 7 akun mitra ojol berbeda.
Baca Juga: Nekat Kabur dan Jual Motor Orangtua Demi Ketemu Temen Mabar, Kisah Gadis Ini Berakhir Pilu
Resto tersebut diduga sengaja menduplikasi nama resto terkenal untuk menjaring banyak pembeli. Namun, makanan yang dijual semuanya tak sesuai dengan gambar.
Korban mencontohkan ia membeli lima bungkus nasi pecel seharga Rp 95.200. Nasi pecel yang didapatnya hanya berupa nasi dan beberapa sayuran dengan isi yang sedikit, ia juga mengeluhkan tak ada kerupuk sebagai ciri khas nasi pecel.
"5 bungkus Rp 95 ribu nasi pecel enggak ada apa-apanya. Bukan masalah duit. Sudah lapar, restonya kotor," tuturnya.
Tak hanya itu, korban juga mengeluhkan kondisi dapur resto tersebut yang kotor. Panci dan wajan kotor tampak bertumpuk-tumpuk.
"Kaget bener tempatnya jorok, standar kebersihan enggak sesuai SOP," ucapnya.
Si penjaga resto itu mengaku ia hanyalah pegawai yang dipekerjakan oleh sang bos.
Bahkan, ia juga mengklaim tak bisa berbuat banyak karena ijazah sekolahnya ditahan oleh sang bos.
"Si pegawai yang saya labrak dia mengaku ijazahnya disita sama ownernya. Kalau keluar dari sana didenda," ungkapnya.
Korban meminta agar perusahaan penyedia jasa ojol bisa menindaklanjuti keluhan mitra ojol tersebut.
Pasalnya, sudah banyak pelanggan yang menjadi korban restoran penipuan tersebut.