Indonesia Kedatangan 1 Juta Vaksin Sinopharm Siang Nanti

Jum'at, 11 Juni 2021 | 05:36 WIB
Indonesia Kedatangan 1 Juta Vaksin Sinopharm Siang Nanti
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan diplomasi dengan negara lain untuk mendatangkan vaksin Covid-19 selain Sinovac Biotech, vaksin dari China, Selasa (8/12/2020). [Suara.com/Stephanus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan kembali kedatangan vaksin pada Jumat (11/6/2021) siang ini. Vaksin yang datang yakni sebanyak 1 juta dosis vaksin Sinopharm.

"InsyaAllah siang Jumat (11/6), akan tiba juga 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk program vaksin gotong royong," ujar Retno dalam jumpa pers, Kamis (10/6/2021) malam.

Retno menyebut pada Kamis (10/6/2021), Indonesia kedatangan vaksin AstraZeneca sebanyak 1.504.800 dosis.

Sehingga total keseluruhan vaksin yang diperoleh Indonesia berjumlah 93.728.400 dosis.

Baca Juga: 1,5 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, Menlu Retno: Alhamdulillah

"Dengan dua kedatangan vaksin Astrazeneca tanggal 5 Juni dan 10 Juni, maka jumlah total vaksin Astrazeneca dari Covax Facility yang diperoleh secara gratis adalah 8.228.400 dosis vaksin jadi. Jika ditambah secara keseluruhan, maka jumlah total vaksin yang telah diterima Indonesia saat ini adalah 93.728.400 dosis," tutur dia.

Tak hanya itu, Retno menuturkan Indonesia saat ini menggunakan 3 jenis vaksin yaitu Sinovac, Astrazeneca, dan Sinopharm.

Ketiga jenis vaksin tersebut kata Retno telah memperoleh emergency use list (EUL) atau telah tersertifikasi dari WHO.

Sehingga vaksin yang digunakan di Indonesia telah memenuhi persyaratan internasional baik kualitas, keamanan dan efektivitasnya.

"Ini tentunya menunjukkan bahwa vaksin yang dipakai di Indonesia telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal kualitas, keamanan, dan efektivitasnya untuk digunakan pada masa darurat kesehatan," ucap Retno.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru, Disdik Sleman: Belum Vaksin Tak Boleh Mengajar

Retno menyebut per 10 Juni 2021, WHO telah memberikan EUL kepada 6 jenis vaksin yaitu Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna, Astrazeneca, Sinopharm, dan Sinovac.

Lebih lanjut Retno menuturkan pemerintah terus berikhtiar dan kerja keras mengamankan pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Ikhtiar ini bukan hal mudah dilakukan di masa pandemi, di mana pasokan vaksin masih sangat terbatas sementara kebutuhan dunia akan vaksin sedemikian besarnya," ucap dia.

Lebih lanjut, Retno menyebut semua pihak memahami bahwa vaksin adalah salah satu ikhtiar penting dan krusial dalam upaya menekan laju penyebaran virus covid-19.

Beberapa negara yang telah melakukan vaksinasi secara luas kata Retno berhasil menurunkan angka penyebaran virus secara signifikan.

"Di Eropa, Inggris misalnya, telah mampu menurunkan kasus harian di angka 5.000-an dari sebelumnya 60.000 kasus per hari setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 101,51 persen populasi. Dan di kawasan Amerika, Amerika Serikat mampu menurunkan kasus per harinya dari sekitar 300.000 menjadi 12.000 per hari. Setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 91,57 persen populasi," tuturnya.

Artinya, vaksinasi adalah salah satu cara untuk menekan jumlah kasus dan melawan pandemi.

Sebelum mencapai angka persentase vaksinasi yang besar, upaya untuk menekan laju penyebaran virus kata Retno masih harus dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat.

"Sekali lagi, upaya memastikan pasokan vaksin baik dari jalur bilateral maupun multilateral akan terus dilakukan oleh pemerintah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI