Kemenparekraf Kucurkan Rp 60 Miliar untuk Pulihkan Pariwisata

Kamis, 10 Juni 2021 | 19:26 WIB
Kemenparekraf Kucurkan Rp 60 Miliar untuk Pulihkan Pariwisata
Kawasan tepian sungai musi [Instagram pariwisata] Kalender event pariwisata Sumsel 2021 akan dimulai bulan Maret.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengucurkan dana insentif sebesar Rp 60 miliar untuk pemulihan sektor wisata nasional

Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Henky Manurung, mengatakan stimulus ini juga bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Tahun lalu, pemerintah sudah menyalurkan dana mencapai Rp 3,3 triliun yang telah terserap 70 persen untuk hotel dan restoran.

“Ada keyakinan pertumbuhan di sektor pariwisata akan bisa kita capai. Sebagai contoh, secara aktual perekonomian di Yogyakarta sekarang tumbuh di angka 6 persen dan diikuti oleh pertumbuhan angka keterisian hotelnya juga. Dengan situasi sekarang ini sebenarnya masyarakat rindu untuk berwisata tetapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan,” kata Henky dalam diskusi KPCPEN, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: Tercoreng Pecel Lele Nuthuk, Dimas Diajeng Diminta Ikut Pulihkan Pariwisata Yogyakarta

Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan berbagai program stimulus dalam rangka PEN yang sudah berjalan, seperti misalnya subsidi bunga, restrukturisasi kredit dan KUR Pariwisata.

Henky menambahkan, selain stimulus, pihaknya juga tengah mendorong agar penerapan standar Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) dilakukan oleh seluruh pelaku usaha yang terkait pariwisata, termasuk operator hotel.

Sementara praktisi kesehatan dr. Ratih C. Sari menambahkan, langkah pemerintah dengan mempercepat pelaksanaan standarisasi CHSE sangat baik demi membangkitkan ekonomi dengan tetap menjaga kesehatan.

"Itu semua menambah rasa aman untuk pengunjung/traveller. Tentu sangat penting sebagai pribadi tetap menjaga protokol kesehatan," kata Ratih.

Dia menilai, pelaksanaan protokol kesehatan ketat di berbagai fasilitas umum seperti airport, stasiun kereta, penginapan, pusat perbelanjaan maupun pusat wisata, merupakan upaya gotong royong yang dapat membantu pemulihan perkenomian nasional.

Baca Juga: Wisata Bali: Kawi Resort Bali Menyasar Pasar Domestik untuk Atasi Krisis Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI