Pesawat Militer Myanmar Jatuh di Mandalay, Junta: Cuaca Buruk

Kamis, 10 Juni 2021 | 13:36 WIB
Pesawat Militer Myanmar Jatuh di Mandalay, Junta: Cuaca Buruk
Ilustrasi kecelakaan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah pesawat militer Myanmar jatuh di dekat pusat kota Mandalay pada hari ini, Kamis (10/06). Juru bicara junta menyebut cuca buruk sebagai penyebab kecelakaan.

Menyadur France24, pesawat yang membawa enam awak dan delapan penumpang itu meninggalkan ibu kota Naypyidaw pada Kamis pagi menuju Pyin Oo Lwin, sebuah kota di wilayah tengah Mandalay.

Duaorang biksu dilaporkan menjadi korban dalam kecelakaan ini. Tim berhasil menyelamatkan dua penumpang dan langsung dikirim ke rumah sakit militer terdekat.

"Itu kehilangan komunikasi ketika 400 meter (1.300 kaki) jauhnya dari sebuah pabrik baja di dekat bandara," di Mandalay, kata juru bicara junta Zaw Min Tun, yang mengaitkan kecelakaan itu dengan cuaca buruk.

Baca Juga: Meninggal Akibat Kecelakaan Pesawat, Ini Profil Joe Lara dan Perjalanan Kariernya

Zaw Min Tun menyebut pekerja darurat masih di tempat kejadian untuk bekerja dan tidak ada rincian lain tentang korban yang diberikan.

Biksu Myanmar. [AFP]
Biksu Myanmar. [AFP]

Secara terpisah, seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya tujuh orang, termasuk dua biksu senior yang tewas dalam kecelakaan itu.

"Wanita lain dalam kondisi kritis," katanya, berbicara dengan syarat anonim. Kecelakaan pesawat biasa terjadi di Myanmar karena sektor penerbangannya yang kurang berkembang.

Sebelumnya, biksu Buddha Myanmar memimpin perjuangan melawan pemerintahan militer tapi kini mereka terpecah dalam kudeta dengan beberapa pemimpin agama membela junta militer.

Militer melakukan banyak kekerasan untuk menahan protes massa dengan laporan korban tewas melebihi 800 warga sipil, menurut kelompok pemantau lokal.

Baca Juga: Sinopsis Aftermath, Arnold Schwarzenegger Ungkap Misteri Kecelakaan Pesawat

Beberapa warga sipil di beberapa kota membentuk pasukan pertahanan, sementara tentara pemberontak dari etnis Myanmar melakukan serangan terhadap militer.

Bulan lalu, Tentara Kemerdekaan Kachin (kelompok pemberontak etnis yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun melawan militer) berhasil menjatuhkan helikopter tentara dalam bentrokan sengit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI