Derita Bocah Gaza Usai Diserang Israel, Suzy Cuma Bisa Panggil Nama Ibunya yang Tewas

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 10 Juni 2021 | 05:46 WIB
Derita Bocah Gaza Usai Diserang Israel, Suzy Cuma Bisa Panggil Nama Ibunya yang Tewas
Warga mengantri mendapatkan sup gratis untuk berbuka puasa di tengah pandemi Covid-19 di Gaza, Palestina, Rabu (14/4). MOHAMMED ABED / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di samping namanya, Suzy melukis dua hati besar dengan warna merah.

"Dia diambil dari pangkuan keluarganya, dari pangkuan ibunya ... dia selamat dari kematian dengan keajaiban," kata psikolog Samar Awad, yang menangani kasus Suzy.

Sekitar setengah dari dua juta penduduk Gaza berusia di bawah 18 tahun. Banyak yang hidup dengan trauma dari tiga perang sebelumnya dan beberapa konflik kekerasan lainnya yang terjadi antara Israel dan kelompok militan Gaza sejak 2008, kata psikolog.

Lucia Elmi, perwakilan khusus UNICEF di wilayah Palestina, mengatakan bahwa bahkan sebelum pertempuran Mei, satu dari tiga anak membutuhkan dukungan psikososial.

“Saat ini penilaian sedang berjalan dan angka ini bisa mencapai 500.000 anak, jadi terus bertambah,” kata dia kepada wartawan.

Depresi dan rasa tidak aman adalah masalah psikologis yang paling umum di antara anak-anak Gaza, kata Sami Owaida, seorang psikiater di Gaza yang mengkhususkan pendampingan pada remaja.

"Itu artinya kamu tidak memiliki kepercayaan diri. Kamu (merasa) tidak punya apa-apa. Kamu (merasa) tidak berdaya, putus asa, tidak berharga," ujar dia.

Owaida mengatakan bahwa akibat trauma, banyak anak Gaza mengompol, gagap, mimpi buruk, dan menolak makan.

Perasaan putus asa bisa luar biasa, kata Owaida.

Baca Juga: Anak-anak Gaza, Tumbuh Besar dengan Depresi dan Mimpi Buruk

"Pertanyaan banyak anak sekarang - mereka bertanya kapan perang berikutnya akan terjadi ... apa yang akan kita lakukan, ke mana kita akan pergi?" (Sumber: Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI