Derita Bocah Gaza Usai Diserang Israel, Suzy Cuma Bisa Panggil Nama Ibunya yang Tewas

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 10 Juni 2021 | 05:46 WIB
Derita Bocah Gaza Usai Diserang Israel, Suzy Cuma Bisa Panggil Nama Ibunya yang Tewas
Warga mengantri mendapatkan sup gratis untuk berbuka puasa di tengah pandemi Covid-19 di Gaza, Palestina, Rabu (14/4). MOHAMMED ABED / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga minggu sejak Suzy Eshkuntana diselamatkan dari puing-puing rumahnya yang hancur karena serangan udara Israel, bocah perempuan berusia enam tahun itu hampir tidak berbicara kecuali untuk memanggil ibu dan empat saudara kandungnya yang terbunuh hari itu.

Sejak saat itu hidupnya berubah, Suzy dan ayahnya sekarang tinggal bersama pamannya, yang mengatakan dia hampir tidak makan, tidak bisa tidur nyenyak, dan tidak ingin bermain.

"Dia banyak bertanya tentang ibunya, dan kami bilang mamanya ada di surga," kata Ramzi, paman Suzy, yang mengatakan sebelumnya dia adalah bocah yang penuh energi.

"Dia tidak bermain, dan dia berteriak ketika seseorang mendekatinya."

Setengah dari anak-anak di Gaza, sekitar 500.000 anak-anak, mungkin membutuhkan dukungan psikologis setelah 11 hari pertempuran pada Mei antara penguasa wilayah Hamas dan Israel, menurut pejabat dari Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).

Sedikitnya 66 anak termasuk di antara lebih dari 250 warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Gaza. Dua anak termasuk di antara 13 orang yang tewas di Israel oleh tembakan roket militan Gaza, yang membuat ribuan keluarga Israel berlari ke tempat perlindungan, di mana mereka menggendong anak-anak mereka selama berjam-jam.

Rumah Suzy dihantam gelombang serangan Israel di Kota Gaza pada 16 Mei yang menurut pejabat kesehatan Gaza menewaskan 42 orang, termasuk 10 anak-anak.

Kondisi rumah sakit di Jalur Gaza Palestina selama penyerangan oleh tentara Israel makin mengkhawatirkan / [VOA}
Kondisi rumah sakit di Jalur Gaza Palestina selama penyerangan oleh tentara Israel makin mengkhawatirkan / [VOA}

Israel mengatakan serangan itu menargetkan sistem terowongan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas untuk mengangkut senjata, dan rumah-rumah runtuh akibat runtuhnya jaringan terowongan.

Militer Israel mengatakan bahwa korban sipil tidak disengaja, dan bahwa mereka melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari kerugian sipil.

Baca Juga: Anak-anak Gaza, Tumbuh Besar dengan Depresi dan Mimpi Buruk

Psikolog telah mengunjungi Suzy secara teratur untuk membantunya memproses traumanya. Pada sesi terapi seni pada Minggu (6/6), dia duduk diam saat dia dan sepupunya melukis nama mereka di atas kertas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI