Tiga Pekan usai Lebaran, Kasus Covid-19 di Kudus Meroket 7.594 Persen

Rabu, 09 Juni 2021 | 16:54 WIB
Tiga Pekan usai Lebaran, Kasus Covid-19 di Kudus Meroket 7.594 Persen
Ilustasi--Portal terpasang di jalan utama Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai upaya menekan penyebaran kasus COVID-19 dengan meminimalkan mobilitas warganya, Kamis (27/5/2021). [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan lonjakan kasus positif covid-19 di Kudus, Jawa Tengah sangat parah hingga 7.594 persen hanya dalam 3 pekan pasca lebaran.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus bahkan mencapai 90,2 persen per 8 Juni 2021.

"Kenaikan kasus di Jawa Tengah dikontribusikan Kudus naik 7.594 persen, Jepara naik 682 persen, Sragen naik 338 persen, Kota Semarang naik 193 persen, dan Semarang naik 94 persen," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Rabu (9/6/2021).

Wiku meminta antar daerah untuk saling berkoordinasi dan membantu jika terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di daerah sekitarnya.

Baca Juga: Bahaya, Kasus Covid-19 di Kota Bogor Terus Meningkat Hingga 46 Persen

“BOR yang tinggi dapat diturunkan dengan mengonversi tempat tidur biasa dengan tempat tidur untuk layanan Covid-19 atau bisa juga mentransfer pasien ke RS di wilayah terdekat,” ujar Wiku.

Wiku juga meminta semua pemerintah daerah di Jateng untuk melakukan antisipasi dengan penguatan 3T; testing, tracing, dan treatment agar lonjakan kasus dapat terkendali dengan baik.

Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro juga harus segera diaktifkan kembali dan segera lakukan mikro lockdown jika terdeteksi lonjakan kasus di satu lingkungan tertentu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI