Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora), Zainudin Amali memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) terkait persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Auditorium Wisma Kemenpora, Selasa (8/6/2021).
Hadir dalam rapat ini antara lain Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman, Sekretaris Jenderal KONI Pusat Ade Lukman. Hadir pula, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesemenpora), Gatot S Dewa Broto, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pemuda dan Olahraga, Dwijayanto Sarosa Putera.
Usai menggelar rapat secara tertutup, Menpora Amali mengatakan ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan ini antara lain pertama tentang kesiapan Papua sebagai tuan rumah PON XX yang akan dilaksanakan Oktober mendatang sekaligus mendengarkan laporan Ketua Umum KONI Pusat yang baru saja meninjau kesiapan Papua.
“Karena selama ini kan berkembang informasi yang simpang siur dan seolah-olah ada yang mengesankan bahwa belum siap bahkan ada wacana yang memunculkan untuk ditunda. Padahal ini sudah pernah ditunda dari tahun 2020 juga hal yang berkaitan dengan kesehatan karena kita tahu sekarang ini sedang Pandemi- covid-19 termasuk di Papua itu sendiri,” kata Menpora Amali.
Baca Juga: Ini Harapan Kemenpora dalam Pelatihan Tenaga Keolahragaan yang Dilakukan di Pekanbaru
Hal kedua yang dibahas dalam Rakor ini yakni terkait koordinasi sekaligus mengklarifikasi terkait adanya informasi yang muncul beberapa saat yang lalu dimana dikatakan bahwa di Papua ada yang menolak diadakannya PON di tempatnya. Amali menegaskan, bahwa PON XX Papua akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan tidak ada wacana penundaan.
“Pak Ketua Umum KONI Pusat , Pak Marciano ini baru kembali dari sana sehingga beliau menyampaikan perkembangan terakhir, update dan tentu ini satu hal yang juga menggembirakan buat kita bahwa masalah-masalah yang selama ini kita rasakan menjadi gangguan dalam persiapan tenryata secara perlahan kita mendapatkan penyelesaian dan jalan keluarnya,” ungkap Amali.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman menyampaikan bahwa dirinya baru kembali dari Papua untuk memantau secara langsung kesiapan Papua menjadi tuan rumah PON XX. Saat di Papua, Marciano mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan PB PON sub PB PON Merauke, Mimika, Jayapura dan Kota Jayapura. Yang juga dihadiri oleh Panglima Kodam Cenderawasih, Kapolda Papua dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalam penyelenggaraan PON Papua.
“Dari sisi kesiapan venue, sampai saat ini tetap sesuai dengan harapan kita semua. Sesuai dengan perencanaan waktu yang kita buat. Ada beberapa yang masih dalam proses tapi itu akan selesai pada waktunya,” jelas Marciano.
Sementara terkait permasalahan yang mengemuka di media yakni ada kota yang menolak jadi kluster tuan rumah PON, menurut dia hal itu benar. Namun yang terjadi adalah hanya ada masalah komunikasi antara PB PON dengan kota setempat.
Baca Juga: Kemenpora Cari Bibit Atlet Junior di Konawe Utara
“Masalahnya di komunikasi, itu sudah selesai. Saya atas arahan pak Menteri kita bertemu dan kita selesaikan. Insya Allah sumbatan-sumbatan komunikasi itu akan terselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan akomodasi, transportasi, konsumsi menurut Marciano, semua sudah dibicarakan dan akan berjalan sesuai dengan yang yang diharapkan.
“Masalah situasi keamanan yang selama ini juga dikhawatirkan karena dinamika di Papua itu juga sangat dinamis, oleh karenanya saya sudah mendapatkan dukungan penuh dari Kapolda Papua maupun Pangdam Cenderawasih dan mereka optimal melaksanakan kegiatan pengamanan untuk meyakinkan bahwa PON ini dapat berlangsung secara aman dan lancar,” ungkapnya.
Kemudian untuk seluruh atlet yang ada di daerah, dipastikan mereka tetap melaksanakan Pelatda di daerah masing-masing.
“Jadi kesimpulannya untuk PON Papua tetap berjalan sesuai yang kita harapkan dan masih dalam rencana waktu dan kegiatan yang kita rencanakan,” bebernya.
Pada kesempatan ini, perwakilan dari Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga dr Harry Papilaya memastikan bahwa Kemenkes mengawal semua dukungan bidang kesehatan untuk penyelenggaraan PON XX di Papua.
“Kami sampaikan bahwa semua kegiatan bidang kesehatan sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Jadi dalam pelaksanaan, dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kami tidak ada perubahan jadwal,” jelasnya.
Bahkan, dalam waktu dekat ini yakni bulan Juni dan bulan Juli sudah ada kegiatan pelatihan untuk SDM kesehatan yang akan mengawal setiap event setiap lokasi pelaksanaan PON. “PON nanti akan dikawal secara khusus oleh tim kesehatan yang sudah terlatih,” katanya.
Terkait pelaksanaan vaksinasi, menurut dia, sudah dilakukan sesuai standar dengan target yang ditetapkan sampai saat ini sudah masuk ke tempat untuk pemberian vaksinasi ke masyarakat umum.
“Jadi prinsipnya bidang kesehatan berjalan sesuai dengan jadwal dan mendukung kegiatan PON sesuai dengan yang diharapkan,” ungkapnya