Suara.com - Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di KPK yang menuai polemik menjadi sorotan media asing. Beberapa media asing turut memberitakan proses TWK berujung penonaktifan 75 pegawai KPK.
Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono melalui akun Twitter miliknya @girisuprapdiono mengunggah beberapa media asing yang melaporkan jalannya TWK di lembaga antirasuah itu.
"TWK sudah jadi konsumsi media dunia. Media RRC pun menyoroti TWK KPK ini. Gawat koh!" kata Giri seperti dikutip Suara.com, Rabu (9/6/2021).
Media asing yang memuat tentang TWK salah satunya South China Morning Post yang memuat judul 'All Chinese are the same': Indonesia's 'nationalism' test for graft-busters sparks outrage'.
Baca Juga: Sempat Mangkir, Komnas HAM Resmi Kirim Surat Panggilan Lagi ke Firli Bahuri Cs Terkait TWK
Giri mengulas sedikit mengenai isi berita tersebut. Ia menyebut TWK telah melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"TWK yang melanggar nilai-nilai Pancasila. Pancasia sangat menghormati harkat martabat bangsa lain di dunia ini. Racist is not Pancasilais," ungkapnya.
Giri menyebut dunia kini sudah mengetahui akal bulus KPK berusaha menyingkirkan 75 pegawainya yang menjaga independensi dan integritas KPK.
Dengan terungkapnya tabir tersebut, Giri masih mempertanyakan apakah investor masih mau masuk ke Indonesia.
"Kira-kira investor mau masuk Indonesia?" tuturnya.
Baca Juga: Firli Bahuri Mangkir Dipanggil Komnas HAM, Eks Jubir KPK: Itu Contoh Wawasan Kebangsaan?
Firli Bahuri Cs Dipastikan Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, mengatakan, bahwa pimpinan KPK termasuk Firli Bahuri tidak bisa hadir memenuhi panggilan pemeriksaan terkait polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) hari ini.
Menurut Taufan, kabar pimpinan KPK tak bisa hadir penuhi panggilan ini disampaikan lembaga anti-rasuah tersebut melalui sebuah surat yang dikirimkan sejak Senin (7/6) sore kemarin.
"Kemarin setelah saya keluar kantor selepas maghrib, kata staf saya ada surat masuk, tapi kan mereka (staf) tidak berani buka, karena itu untuk saya. Kabar-kabarnya (Firli Cs) tidak bisa datang hari ini karena Rapim (Rapat Pimpinan)," kata Damanik ditemui di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (8/6/2021).
Kata dia, sedianya Firli Bahuri Cs akan diperiksa oleh Komnas HAM terkait TWK hari ini pada pukul 10.00 WIB. Komnas memanggil pimpinan KPK untuk mendapatkan informasi yang seimbang.
"Karena itu, untuk informasi yang balance, kita juga minta keterangan dari pimpinan KPK, nanti setelah itu BKN. Hari ini diagendakan Pimpinan KPK, jam 10 rencananya, dalam undangan yang sudah kita sampaikan," tuturnya.
Menurutnya, jika Firli Cs datang akan digali sejumlah hal mengenai TWK yang membuat 75 pegawai tak lolos hingga terancam dipecat.
"Kita juga akan tanya, sebenarnya kebijakan terkait dengan TWK ini seperti apa. Untuk nanti pada akhirnya menguji apakah ada standard, norma, prinsip hak asasi yang dilanggar atau tidak. Kan itu saja sebetulnya," tandasnya.