Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan jika dirinya baik-baik saja setelah ditampar oleh seorang pria saat melakukan kunjungan ke sebuah restoran.
Menyadur France24, Rabu (9/6/2021) Presiden Macron mengecilkan insiden tersebut dan menyebutnya sebagai insiden terisolasi yang dilakukan oleh individu "ultra-kekerasan".
"Saya baik-baik saja. Kita harus menempatkan insiden ini, yang menurut saya merupakan peristiwa yang terisolasi, ke dalam perspektif," katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Dauphiné Liberé Selasa malam.
"Jangan biarkan peristiwa terisolasi, individu ultra-kekerasan ... mengambil alih debat publik: mereka tidak pantas mendapatkannya. ." tegasnya.
Berbicara di Majelis Nasional, Perdana Menteri Jean Castex mengeluarkan reaksi tegas atas peristiwa yang menimpa orang nomor satu di Prancis tersebut.
"Melalui kepala negara, itulah demokrasi yang telah ditargetkan," katanya dan disambut tepuk tangan meriah dari anggota parlemen dari semua jajaran.
"Demokrasi adalah tentang debat, dialog, konfrontasi ide, ekspresi ketidaksepakatan yang sah, tentu saja, tetapi dalam kasus apa pun itu tidak boleh berupa kekerasan, serangan verbal, dan bahkan lebih sedikit serangan fisik," tegas Castex.
Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen dengan tegas mengutuk peristiwa tersebut dengan menyebutnya "agresi fisik yang tidak dapat ditoleransi".
Tampak marah, dia kemudian mengatakan bahwa sementara Macron adalah musuh politik utamanya, serangan itu "sangat, sangat tercela".
Baca Juga: Hasil Prancis vs Bulgaria: Kemenangan Les Bleus Dibayangi Cedera Benzema
Mantan Presiden François Hollande dari Partai Sosialis dalam cuitannya mengatakan "pukulan yang tak tertahankan terhadap institusi kita ... Seluruh bangsa harus menunjukkan solidaritas bersama kepala negara".